Letusan ini mirip dengan erupsi pada tahun 2020 lalu. Belum sampai puncaknya seperti tahun 2015 lalu.
"Untuk lava sampai saat ini belum keluar seperti tahun 2015 lalu. Masih seperti tahun 2020," tambahnya.
Pada Februari 2021, erupsi Gunung Raung terus meningkat. Pengamatan dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung, asap dari aktivitas vulkanik Gunung yang berada di perbatasan Banyuwangi, Jember dan Bondowoso terlihat membumbung tinggi hingga 2.500 meter di atas puncak. Asap terbawa angin hingga ke Bali.
Imbasnya, hujan abu terjadi di Kabupaten Banyuwangi, Jember dan Bondowoso. Hujan abu sangat mengganggu pengendara.
Petugas PPGA Raung, Burhan Alethea membenarkan hal tersebut. Gunung terlihat jelas mengeluarkan asap kelabu hingga hitam dengan intensitas sedang hingga pekat.
"Pukul 08.19 WIB, teramati asap kelabu hingga hitam intensitas tebal dengan tinggi 2.500 meter," ujarnya kepada wartawan, Selasa (9/2/2021).
Sementara arah angin condong ke arah timur. Abu kemungkinan akan jatuh di sebagian kawasan Banyuwangi dan bandara. Selain itu, pantulan cahaya api muncul dari gunung setinggi 3.332 mdpl itu.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memantau langsung aktivitas vulkanik Gunung Raung. Letusan saat itu, dinilai masih di bawah letusan pada erupsi di tahun 2015.
Subkoordinator Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat PVMBG Nia Haerani membenarkan adanya peningkatan aktivitas di Gunung Raung. Peningkatan aktivitas tampak dari munculnya gempa microtremor menerus yang amplitudonya menunjukkan tren peningkatan dari hari ke hari.
"Ini terlihat meningkat dibandingkan hari-hari selanjutnya. Tapi energinya masih di bawah 2015 lalu," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/2/2021).