Peningkatan aktivitas Gunung Raung terjadi pada Selasa (23/3/2021). Meski begitu, Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung menilai, peningkatan itu terbilang kecil intensitasnya.
"Iya catatan mulai pagi tadi sampai siang ini bisa dibilang mengalami peningkatan meskipun kecil intensitasnya," kata petugas PPGA Raung, Burhan Alethea kepada wartawan.
Menurutnya, kepulan asap atau abu vulkanik keluar dari puncak kawah Gunung Raung karena adanya tremor menerus (microtremor). Itu terekam dengan amplitudo 0,5-4 mm atau dominan 1 mm.
"Oleh karena itu kami memperkirakan jalur material yang keluar dari kolom kawah sudah terbuka. Sehingga menyebabkan asap vulkanik keluar tidak seperti biasanya," ujar Burhan.
Peningkatan aktivitas Gunung Raung membuat Kantor PPGA Raung yang berada di Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon sempat kembali diguyur abu vulkanik. "Tadi pagi sempat terasa ada abu vulkanik sampai pos pantau," terang Burhan.
Meski begitu, status Gunung Raung yang berada di perbatasan tiga kabupaten yakni Banyuwangi, Bondowoso dan Jember masih berada di level II, waspada.
Dalam data PPGA periode pengamatan pukul 06.00-12.00 WIB, asap berwarna kelabu dengan intensitas sedang dan tinggi 500-1.200 meter keluar dari atas puncak kawah. Petugas PPGA Raung mengimbau masyarakat atau wisatawan agar tidak beraktivitas dalam radius dua kilometer dari pusat erupsi.
Simak Video: Dampak Erupsi Gunung Raung, Bandara Banyuwangi Ditutup Sementara
(sun/bdh)
