Surabaya -
RS Unair Surabaya tengah mencari donor plasma convalescent. Donor harus pasien positif Corona dengan gejala berat yang sudah sembuh.
"Untuk calon-calon donor kita sedang cari. Ada beberapa pasien yang berhasil lepas dari ventilator dengan kondisi berat berhasil lepas. Kita sedang lakukan kajian kira-kira orang-orang tersebut eligible dalam pengambilan plasma," jelas jubir Tim Satgas Corona RS Unair Surabaya dr Alfian Nur Rasyid SpP saat dihubungi detikcom, Jumat (5/6/2020).
"Jadi ini sifatnya juga masih penelitian dulu, data dunia masih sama semua. Masih perlu data dan bukti bahwa hal tersebut efektif atau tidak," lanjutnya.
Alfian juga menegaskan donor harus pasien positif Corona dari hasil swab, bukan rapid test. Sebab, dari swab dapat diketahui kadar virus seseorang tinggi atau tidak.
Jika virus semakin tinggi, biasanya dampak terhadap pasien penerima juga semakin berat. Maka pasien dengan kondisi berat dan berhasil bertahan akan memiliki imunitas dan kekebalan tubuh yang tinggi, yang nantinya bisa membantu orang lain.
"Kalau dari penelitian mempersyaratkan dengan kondisi berat. Harus sama-sama orang yang memiliki kondisi berat dan mampu
survive. Karena imunitas dan kekebalan pendonor sangat tinggi," tambahnya.
Maka disarankan, pasien Corona dengan gejala berat yang berhasil sembuh mau mendonorkan plasma convalescent. Sebab, plasma darah pasien dengan kondisi sedang yang survive atau sembuh masih perlu dikaji.
"Pada orang-orang ringan hingga sedang itu bisa dilakukan. Tapi itu kita perlu mengkaji setelah diambil plasmanya kemungkinan nanti imunitas atau kekebalan tubuh yang didapatkan mungkin rendah. Kalau rendah ini didonorkan kepada orang lain, ya mungkin kurang pas," pungkasnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini