"Hari ini total kasus tambahan ada 134 yang terkonfirmasi positif COVID-19, sehingga total 5.547 yang terkonfirmasi positif COVID-19 di Jatim," kata Gubernur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (5/6/2020).
Berdasarkan data Pemprov Jatim, tambahan 134 pasien positif Corona ini terbanyak adalah 52 pasien dari Surabaya, 9 pasien dari Sidoarjo, 4 dari Gresik, 1 pasien dari Kabupaten Kediri, 2 dari Kota Probolinggo, 16 dari Jombang, dan 13 dari Kabupaten Pasuruan.
Ada pula tambahan kasus 1 orang positif dari Pamekasan, 1 pasien dari Kabupaten Trenggalek, 1 dari Kabupaten Banyuwangi, 2 pasien positif corona dari Kabupaten Malang, 7 dari Lamongan, 1 dari Kota Mojokerto, 6 asal Kota Malang, 2 Kota Kabupaten Mojokerto, 1 dari Kabupaten Bojonegoro, 1 dari Kota Kediri, 4 pasien dari Bangkalan , 7 dari Jember, 3 dari Situbondo, 16 pasien masih dalam konfirmasi.
Selain itu, ada kabar baik dalam penanganan COVID-19 di Jatim. Tercatat ada tambahan 154 pasien yang dinyatakan sembuh. Kini, total pasien di Jatim yang telah dinyatakan sembuh ada 1.361 orang atau tingkat kesembuhannya mencapai 24,54 persen.
"Saya ingin menyampaikan, yang dinyatakan sembuh adalah mereka yang sudah melalui swab negatif dua kali baru dinyatakan sembuh. Tentu tidak henti-hentinya kita semua menyampaikan terima kasih kepada seluruh pekerja keras yang luar biasa dari seluruh tenaga kesehatan, tenaga medis, paramedis dan semua tim yang memberikan layanan terbaiknya," imbuh Khofifah.
Perinciannya adalah 132 dari Kota Surabaya, 2 dari Gresik, 2 dari Kabupaten Kediri, 3 asal Kota Probolinggo, 5 dari Kabupaten Ponorogo, 1 dari Kota Madiun, 2 dari Lamongan, 3 asal Nganjuk, 1 dari Kabupaten Madiun, 1 pasien sembuh dari Lumajang, 2 dari Kota Malang.
Untuk tambahan pasien yang meninggal, ada 16 orang. Perinciannya 8 dari Kota Surabaya, 1 dari Kabupaten Kediri, 2 asal Kabupaten Pasuruan, 1 asal Pamekasan, 2 dari Kabupaten Malang, dan masing-masing 1 dari Lamongan dan Bojonegoro.
"Total pasien meninggal kini 462 orang," pungkas Khofifah.
Sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) tercatat ada 7.111 dan yang diawasi tinggal 3.356. Sementara orang dalam pemantauan (ODP) kini jumlahnya 25.294 dan yang masih dipantau hanya 3.939. (hil/iwd)