"Namun itu belum optimal, masih banyak masyarakat yang belum menyadari dengan tidak memakai masker. Seharusnya pos check point di desa-desa itu harus mendisiplinkan pengendara agar taat terhadap SOP COVID-19," kata pria yang juga Ketua Tanfidziah NU MWC Porong kepada detikcom.
Sugiono menambahkan, dengan beralihnya pengawasan di tingkat desa, maka pos check point antar daerah bisa dikurangi intensitasnya. Hanya sebatas mengontrol disiplin masyarakat. Di antaranya wajib menggunakan masker, pembatasan penumpang, cek suhu tubuh.
"Sementara itu pos check point desa-desa harus ada yang menjaga. Khususnya siang hari agar tidak mempersulit warga yang akan melewati jalan tersebut," tambahnya.
![]() |
Sugiono menjelaskan, penerapan disiplin di tingkat desa, seyogyanya bisa mengurangi check point di jalan protokol. Baik jumlah titik maupun intensitas pengecekan, polisi dan TNI, serta Satpol PP bisa konsentrasi mengawal penerapan disiplin di lokal desa menuju kehidupan new normal.
"Untuk menuju kehidupan new normal, pengawasan pos check point di desa-desa harus optimalkan," jelasnya.
(fat/fat)