Pasuruan - Hari ini ratusan murid Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darul Ulum Desa Rowogempol, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, sudah menempati gedung, setelah 2 hari belajar di luar sekolah. Proses belajar mengajar normal kembali.
Sebanyak 380 murid MI Darul Ulum melaksanakan kegiatan belajar di kelas masing-masing. Para murid tampak senang dan bersemangat. Para guru juga mengajar dengan tenang.
"Senang kembali masuk kelas. Kemarin di luar, panas," kata Saifuddin (10), salah seorang siswa, Rabu (27/11/2019).
Bahrul Ulum, wali siswa kelas VI, mengaku lega karena anaknya sudah bisa belajar dengan tenang. Selama dua hari ini, ia menyaksikan anaknya belajar di luar kelas layaknya di pengungsian.
"Saya lega karena masalahnya sudah terselesaikan. Apapun masalahnya nggak boleh korbannya siswa," kata Bahrul.
Camat Lekok Nur Kholis memastikan KBM di MI Darul Ulum sudah tidak terganggu dengan ketegangan yang terjadi antara yayasan dan ahli waris. Kedua belah pihak sudah setuju menyelesaikan masalah tanpa mengorbankan siswa.
"Situasi sudah mancarli (aman, lancar dan terkendali). Terkait masalah yayasan dan ahli waris, kami akan terus mengawal," terang Kholis.
Ratusan murid MI Darul Ulum Desa Rowogempol sejak Senin harus belajar di luar gedung karena gedung sekolah disegel ahli waris. Mereka belajar lesehan beralasan terpal di bawah terik matahari.
Sejumlah wali murid, guru dan warga akhirnya menjebol dan ratusan murid langsung masuk, Selasa (26/11). Setelah aksi buka paksa, Muspika Lekok kemudian melakukan mediasi antara pihak Yayasan Darul Ulum dan ahli waris pemilik lahan di Balai Desa Rowogempol.
Mediasi membuahkan hasil. Ahli waris berjanji tak akan melakukan penyegelan gedung lagi. Sementara yayasan akan memberikan uang pada ahli waris sesuai jumlah yang disepakati dalam waktu tujuh hari kedepan.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini