Jabar Sepekan: Sekeluarga Diusir Warga-Pria Bugil Tewas di Hotel

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 13 Nov 2021 21:20 WIB
Foto: Muhammad Iqbal
Bandung -

Satu keluarga di Kabupaten Bandung diusir warga setempat lantaran menghamili anaknya. Sementara, di Garut seorang ayah dibebaskan usai mencuri ponsel.

Dua rangkuman tersebut merupakan kabar menarik yang hadir dari Jawa Barat selama sepekan. Selain kabar tersebut, ada kabar lain yang juga jadi sorotan dalam sepekan. Apa saja?

1. Heboh Sekeluarga Diusir Warga Gegara Diduga Hamili Anak

Satu keluarga di Bandung diusir oleh warga setempat. Penyebabnya diduga kepala rumah tangga berinisial S (48) mencabuli anaknya sendiri hingga hamil.

S tinggal bersama istri keduanya di sebuah rumah di Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung. Keberadaan S tak dihendaki warga hingga terjadi pengusiran. Keluarga itu diusir oleh warga setempat kemarin (Selasa, 9/11). Halaman rumahnya pun dipenuhi tulisan bernada pengusiran.

Dalam rekaman yang diterima detikcom, ratusan warga mengerumuni rumah berinisial S (48). Warga membawa spanduk bertulisan 'Segera Tinggalkan Tempat Ini' sembari meneriaki penghuni rumah.

Dari pantauan detikcom sehari berselang atau pada Rabu (10/11) rumah S sudah kosong, tanpa penghuni. Pagar rumah pun dikunci menggunakan kawat. Halaman rumahnya dipenuhi spanduk yang ditempelkan pada tembok rumah.

Spanduk tersebut bernada pengusiran. Salah satu spanduk, misalnya, bertulisan 'Tinggalkan Kampung Kami Tercinta'. Spanduk yang ditempelkan pun bukan hanya di halaman rumah, ada pula ditempel di depan garasi atau warung milik penghuni rumah.

Ketua Rukun Warga 01 Ade Rohmadin (52) bercerita kejadian bermula ketika pemilik rumah kembali ke rumahnya. Padahal, sejak September lalu, S sudah diusir oleh warga dan hanya menyisakan satu anak dan istrinya saja di rumah tersebut.

"Ia ketahuan kembali ke rumah tanpa sepengetahuan warga. Ada warga yang lihat S berada di rumah dan lapor ke pengurus," tutur Ade.

Ade menjelaskan pihaknya sempat berbicara terlebih dahulu dengan penghuni rumah. Ketika itu, penghuni rumah mau meninggalkan rumah namun meminta agar dilindungi.

"Sempat menolak saat akan diantar menggunakan motor. Akhirnya naik mobil. Kami juga menjanjikan akan melindungi penghuni rumah ketika dipaksa keluar," tutur Ade.

S berserta anak dan istrinya pun diantar menggunakan mobil milik desa. Ia diketahui diturunkan di Jalan Raya Soekarno-Hatta.

Ade menjelaskan alasan warga mengusir keluarga S. Sebab, kata Ade, warga merasa geram atas ulah S. Pasalnya, S diduga melakukan KDRT hingga menghamili anak dari istri pertamanya. Aksi S, kata dia, dinilai telah mencoreng nama kampungnya. Hal itu membuat warga kesal.

"Warga geram sekaligus malu karena sudah mencemari nama kampung. Selain itu, ini juga bukan masalah biasa, ini masalah besar," kata Ade,

Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Kabupaten Bandung mengungkap sisi kelam di balik keluarga yang diusir oleh warga di Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung.

Kasi Pencegahan dan Pelayanan Bidang Pemberdayaan Perempuan DP2KBP3A Yadi Setiadi mengatakan, dari hasil penelusuran Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kecamatan Cilengkrang, ternyata S (48) yang menjadi kepala keluarga mencabuli anak kandungnya sendiri di depan istri keduanya di rumah tersebut.

"Jadi anaknya ini tinggal di Jakarta bersama pamannya, dia pulang pergi ke bapak kandungnya di Cilengkrang, kemudian terjadi pencabulan di depan ibu tirinya, dan si ibu tirinya itu membiarkan," ujar Yadi saat dihubungi detikcom.

Polisi turun tangan menyikapi kasus tersebut. Polisi mengusut kasus ayah yang diduga menghamili anaknya.

"Akan kami dalami kembali (kasus dugaan KDRT dan hamili anak kandung)," ungkap Kapolresta Bandung Kombes Hendra Kurniawan Hendra kepada wartawan di Soreang, Kabupaten Bandung.




(dir/ern)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork