Jabar Banten Hari Ini: Rumah Baru Penarik Becak-Tersangka Hibah Ponpes Banten Ditahan

Jabar Banten Hari Ini: Rumah Baru Penarik Becak-Tersangka Hibah Ponpes Banten Ditahan

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 16 Apr 2021 21:44 WIB
Kakek penarik becak yang dicuri uangnya bisa beli rumah dari donasi
Kakek penarik becak di Garut yang uangnya dicuri. Kini dia bisa beli rumah dari donasi warga yang bersimpati kepadanya. (Foto: Hakim Ghani)
Bandung -

Aneka berita tersaji di Jabar dan Banten hari ini. Mulai kasus dugaan korupsi yang menjerat Ade Barkah dan Siti Aisyah Tuti Handayani hingga Kejati Banten tahan satu tersangka kasus sunat dana hibah.

Profil Ade Barkah dan Siti Aisyah Tersangka KPK

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Ade Barkah sebagai tersangka terkait dugaan kasus suap di Indramayu. Ketika ditahan oleh KPK, mantan Ketua DPD Golkar Jawa Barat itu menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Jawa Barat periode 2019-2024.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain Ade Barkah, KPK juga menetapkan Siti Aisyah Tuti Handayani sebagai tersangka. Siti Aisyah merupakan mantan anggota DPRD Jabar periode 2014-2019.

Kang Ade -sapaan Ade Barkah- lahir pada 25 Desember 1967 di Garut. Walau demikian, ia menimba kariernya di Kabupaten Cianjur. Disitat dari laman adebarkah.com, sejak usia muda ia telah aktif berorganisasi di bidang kepemudaan, olahraga dan aktif terjun di dunia politik.

ADVERTISEMENT

Berbagai posisi penting di dunia keolahragaan pernah diduduki oleh Kang Ade, di antaranya sebagai Ketua PDK KOSGORO 1957 Kabupaten Cianjur periode 1998-sekarang, Ketua Umum KONI Kabupaten Cianjur periode 2006-2011, dan Ketua Umum Pengda PSSI Kabupaten Cianjur periode 2007-2012.

Sebelumnya, Ade Barkah pernah menjadi anggota DPRD Kabupaten Cianjur. Kiprahnya bersama partai berlambang beringin itu, menjadikan ia sebagai Ketua DPD Golkar Kabupaten Cianjur, kemudian diangkat menjadi sekretaris DPD Golkar Jabar dengan Dedi Mulyadi sebagai ketuanya.

Seiring dengan majunya Dedi Mulyadi sebagai pengurus DPP, Ade Barkah didapuk menjadi Ketua DPD Golkar Jabar, sampai akhirnya lengser pada 9 Februari 2021 karena dinilai harus fokus menyelesaikan masalah hukum yang menderanya. Kini Ace Hasan yang ditunjuk sebagai Plt Ketua DPD Golkar.

Siti Aisyah merupakan politikus wanita dari Golkar. Ia lahir di Bekasi, pada 22 Juli 1979 dan merupakan putri dari mantan Wali Kota Bekasi Akhmad Zurfaih. Ia juga disebut-sebut sebagai kakak ipar dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Di bidang pendidikan, ia lulus dari SDN Jatiasih 15 Juni 1991, SMP Negeri 1 Bekasi pada 6 Juni 1994, SMU Negeri 2 Bekasi 5 Juni 1997, dan S1 di Universitas Padjajaran pada 5 Maret 2003, S2 di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Mandala Indonesia di 2005, dan S3 di Universitas Universitas Padjajaran.

Di bidang politik, Aisyah menjalani karirnya dengan merangkak dari bawah. Ia menjadi Sekretaris PK Partai Golkar Kecamatan Jatiasih pada 2003-2004, Ketua KPPG Partai Golkar Kecamatan Jatiasih pada 2003-2008, Ketua PK Partai Golkar Kecamatan Jatiasih pada 2004-2008.

Baru pada pileg 2004, ia berhasil mendapatkan kursi menjadi anggota DPRD Kota Bekasi. Ia pun melenggang ke kursi legislatif di provinsi Jawa Barat pada 2014 - 2019.

Selain itu, ia juga merupakan Pimpinan Majelis Ta'lim Al-Muslimah, Pembina DKM Al-Muaz Azazid, Ketua Yayasan Al-Muslimah, Bendaraha Pemuda Pancasila, dan Ketua Srikandi Pemuda Pancasila, serta Ketua KNPI Kota Bekasi.

Ia pun tercatat sebagai dosen tetap dengan status aktif di Universitas Winaya Mukti, dan mengajar di Program Studi Manajemen.

Mayat Bayi Diseret Anjing di Tasik Ternyata Dibuang Ortu

Kasus penemuan jasad bayi yang diduga dimakan anjing di Desa Cikondang, Cineam, Tasikmalaya, Minggu (11/04/21) akhirnya terungkap. Pelaku merupakan ibu dan ayah biologis bayi malang tersebut.

RP (21) Warga Cineam Tasikmalaya dan DA warga Ciamis (22) merupakan pasangan muda yang memiliki hubungan spesial. RP ibu bayi bekerja sebagai karyawan sementara DA masih tercatat sebagai mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Ciamis.

"Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota sudah berhasil mengamankan pelaku pembuangan bayi yang ditemukan meninggal di Cikondang, Kecamatan Cineam. Keduanya merupakan ibu dan ayah biologis sang bayi." kata IPTU Jajang Kurniawan, Paur Subbag Humas Polresta Tasikmalaya dihubungi Jumat (16/04/21).

RP melahirkan seorang diri di toilet rumah kost dan langsung membuang bayi ke kampung asalnya. Nahas, bayi yang dibuang dengan bungkusan plastik justru diduga jadi sasaran anjing liar hingga masuk pemukiman warga.

Bahkan, saat ditemukan bayi dalam keadaan tidak utuh bagian kakinya diduga dimakan anjing. Motif pelaku karena malu miliki anak hasil hubungan gelap.

"Jadi motifnya mereka malu miliki anak hasil hubungan di luar nikah. Polisi masih akan melakukan autopsi untuk mengetahui penyebab tewasnya bayi laki laki ini," kata Jajang.

Akibat perbuatannya, ibu dan ayah biologis terancam kurungan di atas 7 tahun penjara. Sebelumnya, penemuan Jasad Bayi ini sempat menggemparkan warga Cikondang Cineam, Minggu (11/4). Bayi ditemukan terbungkus plastik hitam di lahan depan rumah Muslim.

T

Bantuan donasi yang dikumpulkan untuk Olih Solihin (62), tukang becak yang menjadi korban perampokan saat sedang solat di masjid Garut mencapai ratusan juta. Abah Olih bahkan bisa beli rumah dan melunasi utang-utangnya dari duit donasi.

Lia, salah seorang anak Abah Olih mengatakan, sejak kejadian pencurian yang menimpa Olih Kamis (8/4) lalu, hingga kini para dermawan terus berdatangan ke tempat tinggal mereka untuk memberikan bantuan. "Alhamdulillah banyak yang sayang. Sampai sekarang masih banyak yang datang ke rumah untuk memberikan semangat ke abah," kata Lia, Jumat (16/4/2021).

Aksi pencurian yang menimpa Abah Olih terjadi Kamis pekan lalu, tepatnya di Masjid Islamic Center, Kecamatan Garut Kota. Saat kejadian, tepatnya tengah hari saat itu, Abah Olih mampir ke masjid untuk menunaikan salat zuhur. Dia membawa uang bantuan senilai Rp 1,3 juta yang baru saja dia bawa dari bank. Uang yang sedianya akan digunakan untuk memperbaiki ponsel milik anaknya itu disimpan di saku celana.

Saat salat, Olih melepas celana dan menggantinya dengan kain sarung. Celana yang disimpan cukup berjarak darinya raib digondol maling.

Cerita ini viral di Tiktok setelah salah seorang pengguna mengunggah video saat Abah Olih histeris. Video itu menggugah rasa iba dari warganet yang kemudian memutuskan menggalang donasi. Sang pengunggah video bernama Rini Herliani (31) ditunjuk menjadi koordinator.

Rini menjelaskan, dari hasil open donasi yang digalangnya selama sekitar 2 hari, ada ratusan juta rupiah duit yang terkumpul untuk Olih dari warganet. Beberapa yang ikut berdonasi diketahui merupakan pesohor negeri.

"Alhamdulillah, rezeki abah. Total yang masuk ke saya ada Rp 131 juta. Insya Allah sudah disalurkan semuanya ke abah," ucap Rini.

Rini menjelaskan, uang yang terkumpul dari proses donasi sudah seluruhnya diberikan kepada pihak keluarga Abah Olih. Olih membeli rumah dan melunasi utangnya dari duit itu.

"Karena abah mempercayakan ke saya, dia katanya ingin beli rumah karena selama ini tak punya. Sudah kita carikan dan alhamdulillah dapat. Tinggal mengurus surat-suratnya," tutup Rini.

Hindari Penyekatan, Pemudik Awal Mulai Melintasi Tol Cipali

Dampak dari adanya larangan mudik oleh pemerintah hingga akan ada penyekatan arus mudik, warga masyarakat yang berada di wilayah Jabodetabek mencari cara agar tetap bisa lebaran di kampung halaman.
Mereka lebih memilih mudik lebih awal dibanding harus mudik ketika mendekati hari Ha lebaran, dengan ancaman terjebak penyekatan petugas.

"Saya dari Serang tujuan ke Semarang. Kenapa mudik sekarang karena kan kalo nanti (mendekati lebaran) sudah ada larangan, biar enggak kena penyekatan petugas," ujar Sahrul ketika ditemui di Rest Area Tol Cipali km 86 Subang, Jumat (16/04/2021).

Ketika ditanya terkait kerjaan yang harus di tinggalkan jika melakukan mudik, Sahrul menjawab hanya mengantar anak dan istri pulang ke kampung halaman, sedangkan ia akan kembali ke tempat asal untuk kembali bekerja.

"Kalau saya masih kerja nanti Senin balik lagi, ini cuma ngantar anak-istri duluan mudik, kalo lebaran udah ada imbauan tidak boleh makanya kita awal keluarga duku, saya kerja enggak pulang, lebaran saya enggak pulang," ungkapnya.

Terang Sahrul, sepanjang jalan di jalan tol Cikampek maupun tol Cipali, arus lalu lintas masih lancar dan normal, belum ada aktivitas penyekatan di dalam tol yang dilakukan petugas tol maupun pihak kepolisian untuk penyekatan pemudik.

Diketahui pemerintah resmi melarang masyarakat untuk mudik tertanggal 06-17 Mei mendatang, untuk mencegahnya, akan ada penyekatan baik di dalam ruas jalan tol maupun di jalur mudik hingga alternatif. Hal ini dilakukan untuk menekan penyebaran virus COVID-19 yang kerap melonjak di libur panjang.

1 Tersangka Kasus Sunat Hibah Ponpes di Banten Ditahan

Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten menetapkan satu tersangka dugaan penyunatan dana hibah pondok pesantren dari Pemprov Banten sebesar Rp 117 miliar tahun anggaran 2020. Tersangka inisial ES ini diduga memotong dana hibah untuk pesantren. IS sudah ditahan oleh pihak Kejati Banten.

"Pada sore kemarin kami sudah menetapkan tersangka dan menahan tersangka ES dalam dugaan tindak pidana korupsi penyaluran dana hibah ke pondok pesantren," kata Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Banten Asep Nana Mulyana kepada wartawan di Jalan Serang-Pandeglang, Jumat (16/4/2021).

Tersangka ES diduga memotong dana hibah yang harusnya diterima utuh oleh pesantren. Ia mengakui melakukan itu dan mendapatkan sekian persen dari setiap hibah.

"Bersangkutan mengakui memotong. Jadi menjanjikan sama mereka (ponpes), misalnya pesantren A, B dapat bantuan, tapi kemudian balik sekian persennya," ujarnya.

Jumlah yang disunat setiap pondok pesantren juga bervariatif. Ada pesantren dipotong Rp 15 hingga Rp 20 juta. Pemotongan ini hingga setengah dari hibah tiap pesantren yang penerimanya mendapat Rp 30 juta dan Rp 40 juta setiap tahun.

"Bervariasi (pemotongannya), ada Rp 20 juta ada Rp 15 juta, bahkan ada pondok pesantren yang tadinya mencanangkan perbaikan tidak terlaksana karena dananya disunat," ucap Asep.

Tapi, selain modus penyunatan dana hibah, Kejati Banten menemukan ada pesantren fiktif. Pesantren ini seolah-olah mendapat bantuan, namun ternyata fiktif.

Selain itu, modus hibah diberikan melalui rekening namun oleh oknum kemudian dipotong sekian persen. "Cair ke rekening pondok pesantren, kemudian diminta lagi. Misalnya menerima ke rekening, dicairkan kemudian diserahkan ke oknum yang bersangkutan," tutur Asep.

Kajati Banten belum bisa mengungkapkan latar belakang tersangka ES. Yang jelas, ia adalah oknum yang menyunat anggaran pesantren sebagaimana dilaporkan oleh gubernur Banten dan salah satu masyarakat.

"Tim sebenarnya sudah bekerja jauh-jauh hari, tim memonitor bagaimana implementasi di lapangan terkait dana hibah," kata Asep.

Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Banten Asep Nana Mulyana mengatakan pihaknya mengejar aktor lain di dugaan korupsi pemotongan hibah Rp 117 miliar untuk pondok pesantren tahun anggaran 2020. Sejauh ini ada satu tersangka inisial ES yang jadi tersangka dan dilakukan penahanan.

"Insya Allah (ada tersangka lain), karena ini sangat banyak dan kemudian kami sudah meminta keterangan pihak pondok pesantren," kata Asep kepada wartawan di Kejati Banten Jalan Serang-Pandeglang, Jumat (16/4/2021).

Pihaknya juga tidak berhenti pada penyaluran hibah Pemprov tahun 2020 jasa. Karena tidak menutup kemungkinan hibah pondok pesantren tahun 2018, 2019 bahkan 2021 berpotensi dikorupsi dan jadi bancakan oknum.

Halaman 2 dari 5
(bbn/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads