Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi mengatakan bahwa Israel sedang melancarkan "perang kelaparan dan genosida" di Gaza. Dia pun membantah tuduhan bahwa pemerintahnya menghalangi bantuan kemanusiaan memasuki wilayah Palestina tersebut.
"Perang di Gaza bukan lagi sekadar perang untuk mencapai tujuan politik atau membebaskan sandera," ujar Sisi dalam konferensi pers di Kairo, ibu kota Mesir pada Selasa (5/8) waktu setempat.
Menurut Sisi, "perang ini telah lama melampaui logika atau justifikasi apa pun, dan telah menjadi perang kelaparan dan genosida".
"Ada genosida sistematis untuk memberantas perjuangan Palestina," ujarnya, dilansir kantor berita AFP, Rabu (6/8/2025).
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Israel harus "menyelesaikan" kekalahan Hamas untuk membebaskan para sandera yang ditawan di Gaza. Ini disampaikan Netanyahu sehari setelah media Israel melaporkan bahwa pasukan Israel akan menduduki seluruh wilayah tersebut.
Israel telah sangat membatasi bantuan kemanusiaan ke Gaza yang masuk ke dalam bencana kelaparan dahsyat setelah 22 bulan perang antara kelompok Hamas dan Israel.
Lebih dari 61.000 warga Palestina telah tewas, menurut Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas.
Menyusul meningkatnya tekanan internasional terhadap Israel, pada akhir Mei lalu, bantuan baru mulai masuk kembali ke Gaza, yang berbatasan dengan Israel dan Mesir.
Menanggapi apa yang disebut Sisi sebagai tuduhan "tidak berdasar" tentang keterlibatan Mesir dalam blokade bantuan ke Gaza, Sisi menegaskan kembali bahwa perlintasan perbatasan Rafah dengan Gaza "tidak pernah ditutup".
(ita/ita)