Mesir Sorot Israel Lancarkan Perang Genosida-Kelaparan di Gaza

Mesir Sorot Israel Lancarkan Perang Genosida-Kelaparan di Gaza

Rita Uli Hutapea - detikNews
Rabu, 06 Agu 2025 13:39 WIB
Palestinians wait to receive food from a charity kitchen, amid a hunger crisis, in Gaza City, July 28, 2025. REUTERS/Khamis Al-Rifi
Warga Gaza mengantre bantuan makanan (Foto: REUTERS/Khamis Al-Rifi)
Jakarta -

Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi mengatakan bahwa Israel sedang melancarkan "perang kelaparan dan genosida" di Gaza. Dia pun membantah tuduhan bahwa pemerintahnya menghalangi bantuan kemanusiaan memasuki wilayah Palestina tersebut.

"Perang di Gaza bukan lagi sekadar perang untuk mencapai tujuan politik atau membebaskan sandera," ujar Sisi dalam konferensi pers di Kairo, ibu kota Mesir pada Selasa (5/8) waktu setempat.

Menurut Sisi, "perang ini telah lama melampaui logika atau justifikasi apa pun, dan telah menjadi perang kelaparan dan genosida".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada genosida sistematis untuk memberantas perjuangan Palestina," ujarnya, dilansir kantor berita AFP, Rabu (6/8/2025).

Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Israel harus "menyelesaikan" kekalahan Hamas untuk membebaskan para sandera yang ditawan di Gaza. Ini disampaikan Netanyahu sehari setelah media Israel melaporkan bahwa pasukan Israel akan menduduki seluruh wilayah tersebut.

ADVERTISEMENT

Israel telah sangat membatasi bantuan kemanusiaan ke Gaza yang masuk ke dalam bencana kelaparan dahsyat setelah 22 bulan perang antara kelompok Hamas dan Israel.

Lebih dari 61.000 warga Palestina telah tewas, menurut Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas.

Menyusul meningkatnya tekanan internasional terhadap Israel, pada akhir Mei lalu, bantuan baru mulai masuk kembali ke Gaza, yang berbatasan dengan Israel dan Mesir.

Menanggapi apa yang disebut Sisi sebagai tuduhan "tidak berdasar" tentang keterlibatan Mesir dalam blokade bantuan ke Gaza, Sisi menegaskan kembali bahwa perlintasan perbatasan Rafah dengan Gaza "tidak pernah ditutup".

"Perlintasan itu dapat membawa bantuan selama tidak ada pasukan Israel yang ditempatkan di sisi Palestina dari perlintasan tersebut," kata Sisi, seraya menambahkan bahwa saat ini ada 5.000 truk bermuatan barang-barang bantuan yang menunggu untuk memasuki Gaza.

Sisi menegaskan bahwa meski pemerintahnya menolak rencana Amerika Serikat untuk memindahkan warga Gaza ke Mesir, namun negara itu akan selalu menjadi pintu gerbang bantuan.

"Mesir akan selalu menjadi pintu gerbang bantuan, bukan pintu gerbang untuk pemindahan rakyat Palestina," kata Sisi pada hari Selasa (5/8) waktu setempat.

"Kami siap mengizinkan bantuan masuk kapan saja, tetapi kami tidak siap menerima atau memindahkan warga Palestina dari tanah mereka," tegasnya.

Lihat juga Video: Kesaksian Warga Gaza Dibom-Ditembak saat Antre Bantuan Makanan

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads