Presiden Mesir Puji Rencana Damai Trump untuk Gaza

Presiden Mesir Puji Rencana Damai Trump untuk Gaza

Rita Uli Hutapea - detikNews
Senin, 06 Okt 2025 15:44 WIB
Egyptian President Abdel Fattah al-Sisi speaks during a news conference at the Presidential Palace in Nicosia, Cyprus November 20, 2017. REUTERS/Yiannis Kourtoglou
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi (Foto: Yiannis Kourtoglou/Reuters)
Jakarta -

Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi memuji rencana perdamaian Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk Gaza. Hal ini disampaikan pada hari Senin (6/10), ketika para negosiator dari Hamas, Israel, dan Amerika Serikat berkumpul di Mesir untuk membahas pertukaran sandera dan gencatan senjata.

"Saya hanya dapat menyampaikan pujian dan apresiasi saya kepada Presiden AS Donald Trump atas inisiatifnya yang mengupayakan gencatan senjata di Gaza setelah dua tahun perang, genosida, pembunuhan, dan penghancuran," kata Sisi dalam pidato untuk memperingati perang tahun 1973 antara Israel dan Mesir, yang menyebabkan berakhirnya pendudukan Israel di Semenanjung Sinai.

"Gencatan senjata, pemulangan tahanan dan sandera, rekonstruksi Gaza, dan peluncuran proses politik damai yang mengarah pada pembentukan dan pengakuan negara Palestina berarti kita berada di jalan yang benar menuju perdamaian dan stabilitas abadi," ujarnya, dilansir kantor berita AFP, Senin (6/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perang Yom Kippur pada tahun 1973 membuka jalan bagi Perjanjian Camp David pada tahun 1979, yang menjadikan Mesir sebagai negara Arab pertama yang menjalin hubungan formal dengan Israel.

ADVERTISEMENT

Sisi pada hari Senin (6/10) memuji kesepakatan tersebut, menyebutnya sebagai fondasi bagi kesepakatan damai di masa depan di kawasan tersebut. Dia menambahkan bahwa kesepakatan tersebut harus diperkuat.

"Perdamaian yang dipaksakan dengan kekerasan hanya akan menimbulkan perselisihan, sementara perdamaian yang dibangun di atas keadilanlah yang menghasilkan normalisasi sejati," ujarnya.

Mesir telah bertindak sebagai mediator utama antara Hamas dan Israel, bersama-sama dengan Qatar dan Amerika Serikat.

Mesir juga telah berulang kali memperingatkan tentang ancaman terhadap keamanan nasionalnya, terutama kemungkinan pemindahan paksa massal warga Palestina ke wilayahnya.

"Tentara Mesir berkomitmen pada misinya untuk melindungi negara dan menjaga perbatasannya dan tidak takut akan tantangan," kata Sisi.

Sejak Kesepakatan Camp David, Mesir telah menjadi salah satu penerima bantuan militer AS tertinggi.

Perjanjian tersebut juga menandai dimulainya kerja sama keamanan yang erat selama beberapa dekade antara Mesir dan Israel.


Simak juga Video: Setujui Proposal Trump, Hamas Siap Bernegosiasi

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads