Aksi demo besar-besaran digelar di kota Jiangyou, China, setelah pemukulan seorang remaja putri oleh tiga remaja perempuan lainnya memicu kemarahan publik. Unjuk rasa semacam itu terbilang langka di wilayah China.
Kepolisian China, seperti dilansir AFP, Selasa (5/8/2025), mengatakan bahwa dua remaja perempuan telah dikirimkan ke sekolah pemasyarakatan karena menyerang dan melecehkan secara verbal seorang remaja putri berusia 14 tahun, bermarga Lai.
Aksi pemukulan yang terjadi bulan lalu itu membuat korban menderita banyak luka memar di kulit kepala dan lutut.
Pemukulan remaja perempuan itu direkam oleh orang-orang yang menyaksikan kejadian tersebut, dan dibagikan secara online.
Kepolisian setempat mengatakan bahwa orang-orang yang hanya menyaksikan pemukulan itu, dan satu remaja perempuan lainnya yang ikut terlibat dalam pemukulan "dikritik dan diberi pelajaran". Para wali dari para remaja itu, sebut kepolisian setempat, telah "diperintahkan untuk memberlakukan disiplin yang ketat".
Kasus ini memicu kemarahan publik secara online, dengan beberapa pihak mengeluhkan hukuman yang dijatuhkan terhadap para remaja pelaku pemukulan dan pelecehan yang dinilai tidak berat.
Aksi protes publik pun digelar pada Senin (3/8) waktu setempat, dengan orang-orang berkumpul di luar Balai Kota Jiangyou di Provinsi Sichuan, di mana kerumunan besar memenuhi area sekitar blok, seperti terlihat dalam rekaman video yang beredar.
Tonton juga video "Momen Topan Co-May Hantam China, 280 Ribu Orang Dievakuasi" di sini:
(nvc/ita)