Otoritas Shanghai di China mengevakuasi hampir 282.000 orang saat topan Co-May mendekati kota tersebut pada Rabu (30/7) waktu setempat. Topan tersebut diperkirakan akan membawa hujan lebat dan angin kencang.
Observatorium Meteorologi Pusat Shanghai, seperti dilansir AFP, Rabu (30/7/2025), menaikkan peringatan hujan badai dari dari kode kuning ke kode oranye -- level peringatan tertinggi kedua -- pada Rabu (30/7) sore.
Topan Co-May menerjang daratan China di Provinsi Zhejiang bagian timur pada Rabu (30/7) pagi hari, sekitar pukul 04.30 waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diperkirakan topan itu akan mencapai wilayah Shanghai, yang merupakan pusat keuangan China, pada malam harinya.
"Dari tadi malam hingga pukul 10.00 pagi hari ini, sebanyak 282.000 orang telah dievakuasi dan direlokasi, pada dasarnya mencapai tujuan mengevakuasi semua orang yang perlu dievakuasi," demikian dilaporkan televisi pemerintah CCTV.
Tayangan langsung dari area pesisir China menunjukkan ombak menghantam trotoar di tepi laut, sedangkan siaran dari kota Ningbo menunjukkan penduduk setempat menerjang genangan air setinggi mata kaki.
Ancaman topan ini terjadi saat otoritas China baru saja merilis peringatan tsunami untuk sebagian area pesisir timur wilayahnya. Peringatan tsunami itu dipicu oleh gempa dahsyat berkekuatan Magnitudo 8,7 yang mengguncang area dekat Semenanjung Kamchatka di Timur Jauh Rusia.
Pusat peringatan tsunami China sempat memperingatkan bahwa gelombang setinggi antara 30 sentimeter hingga 1 meter diperkirakan akan menghantam sebagian pesisir timur negara tersebut. Disebutkan juga bahwa gelombang itu mungkin menyebabkan kerusakan.
Namun demikian, CCTV kemudian melaporkan bahwa peringatan tsunami tersebut telah dicabut oleh otoritas China.
Lihat juga Video: Detik-detik Topan Wipha Bentuk 'Awan Tsunami' di Langit China