Nasib pejabat senior Hizbullah, Hashem Safieddine, tidak diketahui jelas usai serangan militer Israel di pinggiran selatan Beirut pekan lalu. Kelompok Hizbullah menuding Israel menghalangi upaya pencarian dan penyelamatan di area yang diperkirakan menjadi lokasi terakhir Safieddine.
Sosok Safieddine dipandang kuat sebagai pengganti pemimpin Hizbullah, mendiang Hassan Nasrallah, yang tewas digempur Israel pada 27 September lalu.
Seperti dilansir Reuters, Senin (7/10/2024), Safieddine disebut berada di area pinggiran selatan Beirut yang dibombardir militer Israel pada Kamis (3/10) pekan lalu. Nasibnya masih belum diketahui secara jelas hingga kini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serangan udara Israel pada saat itu disebut sengaja menargetkan Safieddine.
Seorang pejabat senior Hizbullah, Mahmolud Qmati, dalam pernyataan terbaru kepada televisi pemerintah Iran mengatakan Israel seharusnya "membiarkan tim penyelamat melakukan pekerjaan mereka", yakni menyisir lokasi yang digempur serangan.
Qmati tidak menjelaskan lebih lanjut soal dugaan kelompok Hizbullah soal kondisi Safieddine usai dibombardir militer Tel Aviv. Sejauh ini Hizbullah belum memberikan pernyataan resmi apa pun soal Safieddine.
Dalam pernyataannya, Qmati hanya mengatakan bahwa kelompok Hizbullah kini dipimpin secara bersama hingga mereka bisa memilih pemimpin baru. Dia menyebut proses pemilihan pemimpin baru itu akan memakan waktu.
"Yang penting saat ini ada komando gabungan," ucapnya.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
"Metode memilih pengganti Sekretaris Jenderal (sebut untuk pemimpin Hizbullah-red) memerlukan waktu dan membutuhkan keadaan yang sesuai, oleh karena itu, kami saat ini cukup dengan komando gabungan sementara," jelas Qmati dalam pernyataannya.
Sementara itu, kepala Pasukan Quds Iran, Esmail Qaani, dilaporkan hilang atau tidak diketahui keberadaannya saat berkunjung ke Lebanon. Dua sumber keamanan senior Iran menyebut Qaani berada di pinggiran selatan Beirut, yang dikenal sebagai Dahiyeh, saat serangan Israel menghantam area itu pada Kamis (3/10) pekan lalu.
Qaani mendatangi ibu kota Lebanon setelah pembunuhan Nasrallah oleh Tel Aviv bulan lalu. Sumber keamanan Iran itu menambahkan bahwa Qaani tidak bertemu dengan Safieddine dalam kunjungannya ke Lebanon tersebut.
Tidak diketahui secara jelas apakah Safieddine dan Qaani dihantam serangan udara yang sama di area pinggiran selatan Beirut.
Qmati, dalam pernyataannya, mengatakan dirinya tidak memiliki informasi soal keberadaan Qaani.