.webp)
Militer Israel membombardir belasan target terkait kelompok Hizbullah di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, pada Jumat (4/10) dini hari. Gempuran Tel Aviv itu menargetkan seorang pejabat Hizbullah yang diduga kuat menjadi calon pengganti mendiang Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah yang tewas dalam serangan Israel pekan lalu.
Seorang sumber pada Kementerian Transportasi dan Pekerjaan Umum Lebanon, seperti dilansir Al Arabiya, Jumat (4/10/2024), mengungkapkan bahwa setidaknya satu serangan udara Israel melanda area di luar perimeter Bandara Internasional Beirut pada Jumat (4/10) dini hari.
Laporan reporter media Axios Barack Ravid via media sosial X, dengan mengutip sumber Israel, menyebut serangan udara terbaru Tel Aviv di Beirut itu menargetkan seorang pejabat senior Hizbullah yang bernama Hashem Safieddine.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Safieddine merupakan sosok yang secara luas dianggap sebagai calon pemimpin baru Hizbullah, yang akan menggantikan mendiang Nasrallah.
Informasi tersebut tidak bisa dikonfirmasi secara independen oleh Reuters. Sejauh ini belum ada pernyataan resmi langsung dari Israel maupun Hizbullah.
Seorang sumber yang dekat dengan Hizbullah menuturkan bahwa militer Israel telah melancarkan 11 serangan berturut-turut terhadap markas Hizbullah di pinggiran selatan Beirut. Beberapa koresponden AFP yang ada di ibu kota Lebanon dan sekitarnya mendengar rentetan suara ledakan keras.
"Israel menyerang pinggiran selatan sebanyak 11 kali berturut-turut," ucap sumber yang enggan disebut identitasnya tersebut.
Pengeboman Israel itu, menurut sumber tersebut, sangat dahsyat hingga alarm mobil berbunyi dan gedung-gedung bergetar di Beirut dan sekitarnya.
Simak Video 'RS di Lebanon Kewalahan Hadapi Lonjakan Korban Serangan Israel':
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
