5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

Tim detikcom - detikNews
Senin, 02 Sep 2024 17:28 WIB
Foto: Mantan Presiden Korsel Moon Jae In (dok. Kantor Juru Kepresidenan Korea Selatan)
Jakarta -

Jaksa Korea Selatan (Korsel) mengidentifikasi mantan Presiden Moon Jae In sebagai tersangka dalam kasus suap. Kasus ini melibatkan dugaan perlakuan istimewa terhadap menantu laki-laki Moon dalam mendapatkan jabatan tinggi di sebuah maskapai penerbangan.

Sebagai imbalan, pemerintahan era Moon diduga mengatur penunjukan penting terhadap seorang politisi Korsel yang mendirikan maskapai penerbangan yang menjadi tempat menantu Moon bekerja tersebut. Dugaan praktik suap itu terjadi beberapa tahun lalu, namun penyelidikannya masih berproses hingga kini.

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Senin (2/9/2024):

- Paus Beluga Diduga 'Mata-mata Rusia' Ditemukan Mati di Norwegia

Paus beluga yang diduga menjadi "mata-mata Rusia" ditemukan mati di perairan Norwegia. Paus beluga yang diberi nama "Hvaldimir" ini terlihat mengenakan tali kekang dengan tulisan "peralatan St Petersburg" yang membuat para pakar meyakini paus itu mungkin telah dilatih oleh militer Rusia.

Seperti dilansir AFP, Senin (2/9/2024), nama "Hvaldimir" merupakan plesetan dari kata Norwegia "hval" yang berarti paus dan diduga memiliki hubungan dengan Moskow. Paus beluga itu pertama kali muncul di lepas pantai di wilayah Finnmark, wilayah paling utara Norwegia, tahun 2019 lalu.

Pada saat itu, pakar biologi kelautan Norwegia melepas tali kekang buatan manusia yang dikenakan oleh paus beluga tersebut. Tali kekang itu tampak dibuat khusus dengan bagian-bagian untuk memasang kamera, dan tulisan berbunyi "Peralatan St Petersburg" tercetak pada bagian pengaitnya.

- 6 Sandera Tewas di Gaza, Netanyahu Bersumpah Balas Dendam ke Hamas!

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu bersumpah akan "membalas dendam" ke kelompok Hamas setelah pasukan Tel Aviv menemukan enam jenazah sandera di terowongan bawah tanah di Jalur Gaza. Pejabat Hamas menyalahkan serangan udara Israel sebagai penyebab kematian para sandera itu.

"Mereka yang membunuh para sandera, tidak menginginkan kesepakatan (untuk gencatan senjata di Gaza)," tegas Netanyahu dalam pernyataannya pada Minggu (1/9), seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Senin (2/9/2024).

Netanyahu kemudian melontarkan pesan khusus kepada para pemimpin Hamas atas kematian para sandera tersebut. "Kami akan memburu Anda, kami akan menangkap Anda, dan kami akan membalas dendam," tegasnya.

- Investigasi Iran Ungkap Cuaca Buruk Penyebab Jatuhnya Heli Presiden Raisi

Investigasi final Iran terhadap kecelakaan helikopter yang menewaskan presiden Ebrahim Raisi, menemukan bahwa kecelakaan itu disebabkan oleh cuaca buruk. Demikian disampaikan badan yang menyelidiki peristiwa jatuhnya heli yang dinaiki Raisi dan rombongan, yang terjadi pada bulan Mei tersebut.




(ita/ita)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork