Ribuan orang terpaksa mengungsi setelah tindak kekerasan geng kriminal marak terjadi di Port-au-Prince, ibu kota Haiti. Dengan menggunakan mobil, sepeda motor maupun berjalan kaki, orang-orang melarikan diri dari distrik setempat yang dipenuhi geng kriminal.
Seperti dilansir AFP, Rabu (16/8/2023), Departemen Perlindungan Sipil Haiti memperkirakan sedikitnya 3.120 orang telah melarikan diri dari distrik Carrefour-Feuilles, yang ada di bagian selatan Port-au-Prince, pada Selasa (15/8) waktu setempat.
Para pejabat setempat menambahkan bahwa jumlah warga yang mengungsi kemungkinan akan semakin bertambah.
"Kami hidup dalam situasi yang sangat sulit," tutur Elie Derisca, yang merupakan warga distrik Carrefour-Feuilles, saat berbicara kepada AFP.
"Saya bahkan tidak tahu harus pergi ke mana. Saya harus meninggalkan rumah saya," ucapnya.
Distrik itu diketahui sering menjadi target serangan geng kriminal yang dipimpin oleh Renel Destina, yang dikenal dengan nama alias Ti Lapli. Sosok Destina sedang diburu oleh otoritas Amerika Serikat (AS) karena menculik sejumlah warga Amerika.
"Polisi-polisi yang tinggal di area itu tidak lagi memiliki sarana untuk membela kami. Akibatnya, para bandit bisa mengambil alih rumah kami," tutur Derisca kepada AFP.
Dia menambahkan bahwa para penjahat menjarah dan membakar rumah-rumah warga di distrik tersebut, dan bahkan menyebabkan beberapa kematian.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Simak Video: Banjir di Haiti Mengakibatkan 42 Orang Tewas-11 Hilang
(nvc/ita)