Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali dijerat dakwaan pidana, kali ini terkait upaya membatalkan hasil pemilu tahun 2020 lalu. Ini menjadi ancaman hukum paling serius bagi Trump yang sedang berkampanye untuk bisa kembali menjabat di Gedung Putih.
Seperti dilansir AFP, Rabu (2/8/2023), Trump dijerat tiga dakwaan berkonspirasi untuk menipu AS dan satu dakwaan menghalangi proses resmi, terkait sesi rapat bersama Kongres pada 6 Januari 2021 yang digelar untuk mengesahkan kemenangan Joe Biden dalam pemilu tahun 2020.
Dakwaan-dakwaan untuk Trump itu tertuang dalam dokumen setebal 45 halaman yang diajukan oleh jaksa khusus Jack Smith.
"Tujuan dari konspirasi itu adalah untuk membatalkan hasil sah dari pemilu presiden tahun 2020 dengan menggunakan klaim-klaim palsu soal kecurangan pemilu yang sengaja dibuat-buat," sebut dokumen dakwaan untuk Trump itu.
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Rabu (2/8/2023):
- Rusia Ngegas, Kirim Drone ke Ibu Kota Ukraina-Pelabuhan Odesa
Rentetan serangan drone Rusia menghujani wilayah Ukraina, mulai dari menghantam infrastruktur pelabuhan Odesa hingga menargetkan ibu kota Kyiv dari beberapa arah sekaligus. Drone-drone Moskow itu sempat memicu kebakaran di pelabuhan Odesa, yang merupakan salah satu pelabuhan utama Ukraina.
Seperti dilansir AFP, Rabu (2/8/2023), militer Ukraina mengklaim pasukannya berhasil mengusir drone-drone Shahed-136 buatan Iran yang diluncurkan Rusia dari Laut Azov, melalui Laut Hitam, yang ditujukan ke wilayah Odesa.
"Target musuh yang jelas adalah infrastruktur pelabuhan dan industri di kawasan tersebut. Pasukan pertahanan udara bekerja tanpa henti selama hampir tiga jam," sebut Komando Operasional Selatan dalam pernyataan via Telegram.
- AS Tarik 1.100 Tentara dari Perbatasan Meksiko, Ada Apa?
Pentagon atau Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) menarik 1.100 tentara aktif dari perbatasan negara itu dengan Meksiko. Tentara-tentara yang ditarik itu dikerahkan dalam misi perbatasan sejak awal tahun ini, ketika pemerintah AS bersiap mengakhiri pembatasan suaka terkait pandemi virus Corona (COVID-19).
Seperti dilansir Associated Press, Rabu (2/8/2023), Menteri Pertahanan (Menhan) Lloyd Austin menyetujui pengerahan total 1.500 tentara yang bertugas aktif dalam misi kehadiran militer sementara selama 90 hari di perbatasan kedua negara pada Mei lalu.
Pada saat itu, aktivitas melintasi perbatasan AS-Meksiko secara ilegal mengalami peningkatan pesat, dengan kekhawatiran adanya peningkatan lebih lanjut setelah pembatasan diakhiri. Namun ternyata angkanya malah mengalami penurunan.
Dituturkan seorang pejabat pertahanan AS, yang enggan disebut namanya, bahwa sekitar 1.100 tentara di antaranya akan menuntaskan misi 90 hari mereka pada 8 Agustus mendatang. Sekitar 400 tentara lainnya akan diperpanjang misinya hingga 31 Agustus mendatang.
- Panasnya Ampun-ampunan, Iran Umumkan Libur Nasional 2 Hari
Pemerintah Iran mengumumkan hari libur selama dua hari untuk para pegawai pemerintah dan bank di seluruh negeri karena cuaca panas ekstrem yang melanda negeri itu.
Keputusan tersebut diambil setelah kantor meteorologi memperkirakan suhu melebihi 40 derajat Celsius (104 Fahrenheit) di banyak kota, dan meroket menjadi sekitar 50 derajat Celsius di wilayah barat daya Iran.
(ita/ita)