Sebuah kapal Penjaga Pantai China mengusir sebuah pesawat patroli Filipina yang mengudara di atas Kepulauan Spratlys yang terletak di perairan Laut China Selatan yang menjadi sengketa. Dalam perintah lisan melalui operator radio, kapal penjaga pantai China itu meminta pesawat patroli Filipina untuk segera pergi.
Seperti dilansir AFP, Jumat (10/3/2023), saat insiden terjadi, pesawat patroli milik Otoritas Penjaga Pantai Filipina itu tengah membawa sejumlah wartawan untuk terbang di atas belasan pulau kecil dan karang yang berada di perairan yang menjadi sengketa antara Filipina, China dan beberapa negara lainnya.
AFP menjadi salah satu media yang mendapatkan kesempatan langka untuk mengikuti kegiatan itu.
Perintah lisan agar pesawat patroli Filipina itu segera pergi dari area sengketa disampaikan melalui seorang operator radio pada kapal Penjaga Pantai China yang berlayar sekitar 1.066 meter di bawah pesawat patroli itu.
Kapal Penjaga Pantai China itu menjadi salah satu dari lusinan kapal China yang terdeteksi berkeliaran di perairan sengketa.
Dalam perintah lisan itu, kapal Penjaga Pantai China juga berusaha mengusir pesawat-pesawat asing yang mengudara di area itu.
"Anda telah memasuki (perairan sekitar) karang China dan menjadi ancaman keamanan. Untuk menghindari kesalahpahaman, segera pergi," demikian bunyi perintah lisan dari operasi radio kapal Penjaga Pantai China kepada pesawat patroli Filipina.
Disebutkan bahwa total ada tujuh perintah lisan yang diberikan dalam bahasa China maupun bahasa Inggris saat pesawat patroli Filipina itu mengudara di atas pulau dan beting yang dikuasai Manila.
Lihat juga Video 'China Minta AS Ubah Pandangan Atau Bakal Berakhir Konflik':
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
(nvc/ita)