Pertama Kali, Filipina-India Patroli Bareng di Laut China Selatan

Pertama Kali, Filipina-India Patroli Bareng di Laut China Selatan

Rita Uli Hutapea - detikNews
Senin, 04 Agu 2025 13:53 WIB
An aerial view shows the BRP Sierra Madre on the contested Second Thomas Shoal, locally known as Ayungin, in the South China Sea, March 9, 2023./File Photo Purchase Licensing Rights
Laut China Selatan (Foto: REUTERS/File Photo Purchase Licensing Rights)
Jakarta -

Kapal-kapal perang Angkatan Laut India telah mulai berpatroli di wilayah sengketa Laut China Selatan bersama kapal-kapal perang Angkatan Laut Filipina untuk pertama kalinya. Hal ini disampaikan militer Manila pada Senin (4/8) saat Presiden Filipina Ferdinand Marcos berangkat untuk kunjungan kenegaraan ke New Delhi, India.

Pelayaran dua hari ini melibatkan tiga kapal India dan dimulai pada Minggu (3/8), sehari sebelum Marcos berangkat dalam perjalanan yang akan mencakup pembicaraan dengan Perdana Menteri India Narendra Modi.

Filipina telah meningkatkan kerja sama pertahanan dengan berbagai sekutu selama setahun terakhir setelah serangkaian bentrokan di Laut China Selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beijing mengklaim hampir seluruh jalur perairan tersebut, meskipun ada putusan internasional yang menyatakan bahwa klaimnya tidak memiliki dasar hukum.

ADVERTISEMENT

Kapal-kapal angkatan laut India, termasuk kapal perusak berpeluru kendali INS Delhi, tiba di Manila untuk kunjungan pelabuhan akhir pekan lalu.

Patroli "dimulai kemarin sore, kemudian berlanjut hingga saat ini... aktivitas saat ini adalah pengisian ulang di laut," ujar Letnan Kolonel John Paul Salgado kepada kantor berita AFP, Senin (4/8/2025).

Selama di India, Marcos diperkirakan akan menandatangani pakta-pakta di berbagai bidang seperti hukum, budaya, dan teknologi, menurut Wakil Menteri Luar Negeri Evangeline Ong Jimenez-Ducrocq.

Sebelum berangkat pada hari Senin, Marcos memuji "keteguhan kedua negara dalam menegakkan hukum maritim internasional, termasuk UNCLOS", perjanjian PBB yang memberikan zona ekonomi eksklusif dalam radius 200 mil laut (370 kilometer) dari garis pantai suatu negara.

Filipina sebelumnya telah membeli rudal jelajah supersonik BrahMos dari India, sebuah senjata yang memiliki kecepatan tertinggi 3.450 kilometer (2.140 mil) per jam.

India, yang telah terlibat dalam bentrokan perbatasan dengan China di Himalaya, adalah anggota dari apa yang disebut Quad, sebuah kelompok yang beranggotakan negara-negara demokrasi seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Australia.

Beijing telah berulang kali menuduh bahwa Quad yang digagas oleh mendiang Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe tersebut, diciptakan sebagai cara untuk membendung China.

Simak juga Video: Filipina Tuding China Agresif Usai Tabrakan Kapal di Laut China Selatan

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads