Panas Lagi, China Usir Pesawat Filipina di Laut China Selatan

Panas Lagi, China Usir Pesawat Filipina di Laut China Selatan

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 21 Feb 2025 16:37 WIB
An aerial view shows the BRP Sierra Madre on the contested Second Thomas Shoal, locally known as Ayungin, in the South China Sea, March 9, 2023./File Photo Purchase Licensing Rights
Pemandangan dari udara menunjukkan area Second Thomas Shoal di Laut China Selatan yang menjadi sengketa China dan Filipina (dok. REUTERS/File Photo Purchase Licensing Rights)
Beijing -

China dan Filipina kembali terlibat insiden di Laut China Selatan yang menjadi sengketa kedua negara. Militer Beijing mengatakan pihaknya telah memperingatkan dan mengusir tiga pesawat Filipina yang "menyusup secara ilegal" ke wilayah udara di dekat Kepulauan Spratly, yang menjadi sengketa di perairan itu.

Komando Zona Selatan militer China, seperti dilansir Reuters, Jumat (21/2/2025), menuduh Filipina berusaha "memaksakan klaim ilegalnya" melalui provokasi.

Militer Beijing memperingatkan Manila bahwa "manuver sembrono seperti itu pasti akan gagal".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

China mengklaim kedaulatan atas hampir seluruh Laut China Selatan, yang merupakan jalur perairan penting bagi perdagangan via kapal dengan setiap tahunnya nilainya melebihi US$ 3 triliun. Klaim itu membuat Beijing berselisih dengan beberapa negara, seperti Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipina dan Vietnam.

Putusan arbitrase tahun 2016 lalu menyatakan klaim sepihak China itu tidak sah. Namun Beijing tidak mau mengakui putusan itu.

ADVERTISEMENT

Belum ada tanggapan langsung dari otoritas Filipina maupun Kedutaan Besar Manila di Beijing terkait laporan ini.

Pada Kamis (20/2) waktu setempat, Filipina mengatakan otoritas penjaga pantai dan biro perikanannya secara bersama-sama melakukan penerbangan untuk meningkatkan kesadaran domain maritim di atas Kepulauan Kalayaan, sebutan Manila untuk Kepulauan Spratly.

Misi itu disebut bertujuan untuk menegaskan kedaulatan, hak kedaulatan dan yurisdiksi maritim Filipina di Laut Filipina Barat. Disebutkan oleh Manila bahwa lebih dari 50 kapal milisi maritim dan sebuah kapal penjaga China terdeteksi selama misi itu berlangsung.

Simak juga Video: Tegang! Detik-detik Kapal China-Filipina Tabrakan di LCS

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Tidak diketahui secara jelas apakah misi itu, yang mengerahkan dua pesawat Filipina, merupakan aktivitas yang disebut oleh militer Beijing sebagai penyusupan ilegal tersebut.

Konfrontasi terbaru ini terjadi setelah otoritas penjaga pantai Filipina menuduh Angkatan Laut China melakukan manuver penerbangan berbahaya pada awal pekan ini, ketika pesawat-pesawat Beijing mengudara sangat dekat dengan pesawat pemerintah Manila yang berpatroli di atas Scarborough Shoal yang juga diperebutkan di Laut China Selatan.

Otoritas China membantah tuduhan Filipina pada saat itu.

Simak juga Video: Tegang! Detik-detik Kapal China-Filipina Tabrakan di LCS

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads