AS-Korsel Bahas Respons Terkoordinasi Jika Korut Pakai Senjata Nuklir

AS-Korsel Bahas Respons Terkoordinasi Jika Korut Pakai Senjata Nuklir

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 04 Jan 2023 12:05 WIB
A South Korean tank takes part in a joint river crossing operation drill between South Korean and U.S. troops, in Yeoju, South Korea, October 19, 2022. REUTERS/Kim Hong-Ji
Ilustrasi -- Latihan militer gabungan AS dan Korsel (dok. Reuters/Kim Hong Ji)
Washington DC -

Gedung Putih memperingatkan bahwa Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) yang bersekutu tengah merencanakan respons 'terkoordinasi yang efektif' jika Korea Utara (Korut) menggunakan senjata nuklir.

Seperti dilansir AFP, Rabu (4/1/2023), pernyataan Gedung Putih itu dirilis setelah Presiden Korsel Yoon Suk Yeol mengungkapkan negaranya dan AS tengah membahas rencana latihan militer gabungan, yang akan melibatkan aset nuklir AS, untuk menangkal ancaman Korut yang memiliki senjata nuklir.

Dalam pernyataan pada Selasa (3/1), juru bicara Dewan Keamanan Nasional (NSC) pada Gedung Putih menjelaskan bahwa Presiden Joe Biden dan Presiden Yoon telah 'menugaskan tim-tim mereka untuk merencanakan respons terkoordinasi yang efektif terhadap berbagai skenario, termasuk penggunaan nuklir oleh Korea Utara'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

NSC angkat bicara setelah muncul kebingungan dalam laporan-laporan media soal respons kedua negara bersekutu itu terhadap gertakan nuklir dari Korut.

Pada Senin (2/1) waktu setempat, Biden mengatakan 'tidak' ketika ditanya apakah latihan nuklir gabungan dimungkinkan terjadi antara AS dan Korsel. Jawaban Biden itu bertentangan dengan pernyataan Yoon sebelumnya.

ADVERTISEMENT

Juru bicara NSC mengklarifikasi bahwa latihan gabungan bukanlah opsi karena Korsel tidak memiliki senjata nuklirnya sendiri.

"Namun Amerika Serikat berkomitmen penuh untuk aliansi kami... dan memberikan pencegahan yang diperluas melalui berbagai kemampuan pertahanan AS," tegas juru bicara NSC tersebut.

Di Seoul, kantor kepresidenan Korsel dalam pernyataannya menyebut bahwa kedua negara sedang 'dalam pembicaraan soal berbagi informasi, perencanaan bersama dan rencana implementasi bersama sehubungan dengan operasional aset-aset nuklir AS untuk merespons senjata nuklir Korea Utara'.

Dalam wawancara dengan surat kabar Chosun Ilbo yang dipublikasikan pada Senin (2/1), Yoon mengungkapkan bahwa Korsel dan AS tengah membahas rencana latihan nuklir gabungan untuk menangkal ancaman Korut.

Disebutkan juga oleh Yoon bahwa 'payung nuklir' dan 'pencegahan yang diperluas' yang sudah ada dari AS tidak lagi cukup untuk meyakinkan warga Korsel. 'Pencegahan yang diperluas' merujuk pada kemampuan militer AS, khususnya kekuatan nuklir, untuk mencegah serangan terhadap sekutu-sekutunya.

"Senjata nuklir itu milik Amerika Serikat, tapi perencanaan, pembagian informasi, latihan dan pelatihan harus dilakukan bersama oleh Korea Selatan dan Amerika Serikat," ucap Yoon dalam wawancara itu. Ditambahkan juga oleh Yoon bahwa AS 'cukup positif' terhadap gagasan tersebut.

Sejumlah pihak menafsirkan bahwa pernyataan Yoon itu mengindikasikan latihan nuklir gabungan yang lebih detail.

Dalam penjelasannya, seorang pejabat senior pemerintahan AS, yang enggan disebut namanya, menegaskan tidak ada kebingungan soal koordinasi kedua negara yang bersekutu itu.

Ditegaskan pejabat senior AS itu bahwa 'tindakan dan pernyataan Korut telah memicu kekhawatiran yang meningkat' sehingga mendorong AS-Korsel melakukan pembahasan soal respons terkoordinasi tersebut.

"(AS-Korsel) Tengah bekerja sama untuk memperkuat pencegahan yang diperluas, termasuk pada akhirnya melalui latihan table-top yang akan mengeksplorasi respons bersama kami terhadap berbagai skenario, termasuk penggunaan nuklir," jelas pejabat senior AS itu.

"Ini konsisten dengan pernyataan Presiden Yoon bahwa Amerika Serikat dan ROK (Korsel-red) akan memperluas perencanaan, berbagi informasi, latihan dan pelatihan," imbuhnya.

(nvc/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads