Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol melontarkan ancaman untuk negara tetangganya, Korea Utara (Korut). Yoon memperingatkan bahwa rezim pemimpin Korut Kim Jong Un akan berakhir jika dia menggunakan senjata nuklir untuk melawan Seoul.
Ancaman itu, seperti dilansir AFP, Selasa (1/10/2024), disampaikan Yoon saat berbicara dalam sebuah acara memperingati hari berdirinya Angkatan Bersenjata Korsel pada Selasa (1/10) waktu setempat. Dia berpidato di hadapan 5.300 personel militer Korsel yang berkumpul di Pangkalan Udara Seoul.
"Jika Korea Utara berusaha menggunakan senjata nuklir, mereka akan menghadapi respons yang tegas dan luar biasa dari militer kita," tegas Yoon dalam pidatonya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari itu akan menandai berakhirnya rezim Korea Utara," cetusnya, merujuk pada kekuatan aliansi keamanan Korsel dengan Amerika Serikat (AS), yang menempatkan puluhan ribu tentara di wilayah Korsel.
Peringatan ini diwarnai parade militer dan atraksi jet tempur di langit kota Seoul. Korsel juga akan memamerkan rudal balistik terbesarnya -- rudal Hyunmoo-5 yang mampu menghancurkan bungker bawah tanah -- untuk pertama kalinya dalam acara peringatan tersebut.
Sebuah pesawat pengebom berat B-1B milik AS juga akan berpartisipasi dalam acara tersebut, dengan diapit jet tempur F-15K, untuk menunjukkan aliansi keamanan antara Seoul dan Washington.
Otoritas Korut mengecam keterlibatan pesawat pengebom AS itu dalam pernyataan Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Kim Kang Il yang dirilis kantor berita Korean Central News Agency (KCNA).
Ditegaskan oleh Kang bahwa militer Pyongyang akan "sangat memperhatikan pengerahan rutin" aset-aset strategis semacam itu. Dia juga menyatakan militer Korut "sepenuhnya siap untuk secara menyeluruh mempertahankan" negaranya.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.