Korut Geram Kapal Induk AS Kunjungi Korsel: Provokasi!

Korut Geram Kapal Induk AS Kunjungi Korsel: Provokasi!

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 04 Mar 2025 12:06 WIB
Pyongyang -

Korea Utara (Korut) mengecam keras kunjungan kapal induk Amerika Serikat (AS) ke pelabuhan Busan di Korea Selatan (Korsel). Pyongyang menyebutnya sebagai "provokasi politik dan militer".

Kecaman itu, seperti dilansir AFP, Selasa (4/3/2025), disampaikan oleh Kim Yo Jong, adik perempuan pemimpin Korut Kim Jong Un, dalam pernyataan yang dilaporkan kantor berita Korean Central News Agency (KCNA) pada Selasa (4/3) waktu setempat.

"Segera setelah pemerintahan barunya muncul tahun ini, AS telah meningkatkan provokasi politik dan militer terhadap DPRK, 'melanjutkan' kebijakan permusuhan dari pemerintahan sebelumnya," sebut Kim Yo Jong dalam pernyataannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

DPRK merupakan singkatan dari nama resmi Korut, Republik Demokratik Rakyat Korea.

Kapal induk AS, USS Carl Vinson, tiba di Busan untuk kunjungan pelabuhan yang dijadwalkan pada Minggu (2/3) waktu setempat.

ADVERTISEMENT

"Kunjungan ke Busan merupakan contoh komitmen AS terhadap kawasan, yang semakin meningkatkan hubungan dengan pemimpin ROK (Republik Korea -- nama resmi Korsel) dan penduduk setempat," demikian pernyataan Angkatan Laut AS.

Kerja sama militer antara Seoul dan Washington sering mengundang kecaman dari Pyongyang, karena rezim terisolasi itu menganggap tindakan tersebut sebagai persiapan invasi, dan seringkali melakukan uji coba rudal sebagai responsnya.

"Langkah keji AS untuk melakukan konfrontasi dengan DPRK semakin intensif pada Maret ini, dengan kemunculan Carl Vinson di Semenanjung Korea," kata Kim Yo Jong.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Kementerian Pertahanan Korsel, dalam tanggapannya, menyebut pernyataan Kim Yo Jong "tidak lebih dari sebuah alasan yang dimaksudkan untuk membenarkan pengembangan rudal nuklirnya dan menciptakan dalih untuk melakukan provokasi".

"Ambisi nuklir Korea Utara tidak akan pernah bisa ditoleransi, dan satu-satunya jalan untuk kelangsungan hidup mereka adalah dengan meninggalkan obsesi dan khayalan mereka mengenai senjata nuklir," sebut Kementerian Pertahanan Korsel.

Kim Yo Jong mengakhiri pernyataannya dengan ancaman untuk "memperbarui rekor" dalam uji coba rudal berkemampuan nuklir dan teknologi serupa lainnya.

"Jika AS terus memperbarui rekornya dalam unjuk kekuatan militer anti-DPRK, DPRK tentu saja akan terdorong untuk memperbarui rekornya dalam melakukan pencegahan strategis," cetus Kim Yo Jong.

Dia menyebut AS dan sekutu-sekutunya sebagai "akar penyebab meningkatnya ketegangan" di kawasan, dan menegaskan Korut "mengutuk keras tindakan sembrono dan tindakan pamer kekuatan" dari Washington.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads