Rusia menuduh Amerika Serikat (AS) telah mendalangi kebocoran pipa gas Nord Stream, yang langsung dibantah Washington DC sebagai tuduhan 'konyol'. Presiden Vladimir Putin akan memimpin seremoni peresmian aneksasi empat wilayah Ukraina di Kremlin pada Jumat (30/9) besok.
Moskow menuntut Presiden Joe Biden segera menjawab pertanyaan apakah AS yang sebenarnya ada di balik kebocoran pipa gas itu. Juru bicara Dewan Keamanan Nasional, Adrienne Watson, dalam tanggapannya menuduh Rusia telah menyebarkan disinformasi.
Sementara juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengumumkan bahwa Putin akan menandatangani perjanjian yang secara resmi menetapkan empat wilayah Ukraina -- Donetsk Luhansk, Kherson dan Zaporizhzhia -- dalam seremoni di Kremlin pada Jumat (30/9) waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Kamis (29/9/2022):
- Rusia Tuduh AS Dalangi Kebocoran Pipa Gas Nord Stream
Di tengah berbagai spekulasi soal kebocoran pipa gas Nord Stream di Laut Baltik, Rusia menuduh Amerika Serikat (AS) sebagai dalang utama. Moskow menuntut Presiden AS Joe Biden segera menjawab pertanyaan apakah AS yang sebenarnya ada di balik kebocoran pipa gas, yang penyebabnya masih misterius itu.
"Pada 7 Februari 2022, Joe Biden mengatakan bahwa Nord Stream akan tamat jika Rusia menginvasi Ukraina," ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, dalam pernyataan via media sosial, seperti dilansir AFP, Kamis (29/9/2022).
Zakharova menyertakan sebuah video yang menunjukkan Biden mengatakan 'kami akan mengakhiri' Nord Stream 2 jika tank-tank Rusia melintasi perbatasan Ukraina.
"Biden wajib menjawab pertanyaan apakah AS telah melakukan ancamannya," imbuhnya.
- Bantah Tuduhan Dalangi Kebocoran Gas Nord Stream, AS: Konyol!
Amerika Serikat (AS) menanggapi tuduhan Rusia yang mencurigai AS mendalangi kebocoran pipa gas Nord Stream di Laut Baltik. Seorang pejabat senior AS menilai tuduhan yang dilontarkan Moskow itu 'konyol'.
Seperti dilansir AFP, Kamis (29/9/2022), Rusia menuduh AS mendalangi kebocoran pipa gas itu, dengan juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menuntut Presiden Joe Biden segera menjawab pertanyaan apakah AS yang sebenarnya ada di balik kebocoran pipa gas itu.
"Kita semua Rusia memiliki sejarah panjang menyebarkan disinformasi dan tengah melakukannya lagi di sini," sebut juru bicara Dewan Keamanan Nasional, Adrienne Watson, dalam tanggapannya.
- Taliban Capai Kesepakatan dengan Rusia, Dapat Pasokan Minyak-Gandum
Taliban yang kini menguasai Afghanistan telah mencapai kesepakatan dengan Rusia pekan ini. Dalam kesepakatan itu, Rusia akan mengirimkan pasokan jutaan ton produk minyak bumi dan gandum ke Afghanistan.
Seperti dilansir AFP, Kamis (29/9/2022), Rusia dijatuhi rentetan sanksi Barat setelah menginvasi Ukraina pada akhir Februari lalu. Situasi itu mendorong Moskow mendorong ekspornya ke negara-negara Asia demi menyokong perekonomiannya.
"Kontak itu disepakati bulan lalu ketika Menteri Perindustrian dan Perdagangan mengunjungi Rusia," tutur juru bicara Kementerian Perindustrian dan Perdagangan Afghanistan, Abdul Salam Jawad, kepada AFP.
- Kebocoran Baru Terdeteksi pada Pipa Gas Nord Stream di Perairan Swedia
Kebocoran baru terdeteksi di pipa gas bawah laut milik Nord Stream yang menghubungkan Rusia dengan Eropa. Dengan adanya kebocoran baru yang dilaporkan oleh Penjaga Pantai Swedia ini, maka total ada empat titik kebocoran gas yang terdeteksi.
"Ada dua kebocoran di sisi Swedia dan dua kebocoran di sisi Denmark," ujar seorang pejabat Penjaga Pantai Swedia, seperti dilansir AFP, Kamis (29/9/2022).
Sebelumnya tiga kebocoran gas yang tidak bisa dijelaskan penyebabnya, yang didahului oleh dua ledakan, dikonfirmasi terjadi pada jaringan pipa gas bawah laut Nord Stream 1 dan 2 yang ada di perairan Laut Baltik pada Senin (26/9) waktu setempat.
- Kremlin: Putin Pimpin Peresmian Aneksasi Wilayah Ukraina 30 September
Presiden Rusia Vladimir Putin akan memimpin seremoni peresmian aneksasi empat wilayah Ukraina, yang diduduki Moskow, di Kremlin pada Jumat (30/9) besok. Dalam seremoni itu, Putin akan menandatangani perjanjian yang secara resmi menetapkan keempat wilayah itu sebagai bagian Federasi Rusia.
Seperti dilansir AFP dan Reuters, Kamis (29/9/2022), juru bicara Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, mengumumkan bahwa Moskow akan secara resmi menganeksasi empat wilayah Rusia -- Donetsk Luhansk, Kherson dan Zaporizhzhia -- dalam seremoni di Kremlin pada Jumat (30/9) waktu setempat.
"Besok di Aula Georgia di Istana Grand Kremlin pukul 15.00 waktu setempat, seremoni penandatangan akan digelar untuk penggabungan wilayah-wilayah baru ke Rusia," sebut Peskov dalam pernyataannya pada Kamis (29/9) waktu setempat.