Kebocoran baru terdeteksi di pipa gas bawah laut milik Nord Stream yang menghubungkan Rusia dengan Eropa. Dengan adanya kebocoran baru yang dilaporkan oleh Penjaga Pantai Swedia ini, maka total ada empat titik kebocoran gas yang terdeteksi.
"Ada dua kebocoran di sisi Swedia dan dua kebocoran di sisi Denmark," ujar seorang pejabat Penjaga Pantai Swedia, seperti dilansir AFP, Kamis (29/9/2022).
Sebelumnya tiga kebocoran gas yang tidak bisa dijelaskan penyebabnya, yang didahului oleh dua ledakan, dikonfirmasi terjadi pada jaringan pipa gas bawah laut Nord Stream 1 dan 2 yang ada di perairan Laut Baltik pada Senin (26/9) waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut pejabat yang tidak disebut namanya itu, dua kebocoran di perairan Swedia -- satu di Nord Stream 1 dan satu lagi yang lebih kecil di Nord Stream 2 -- berjarak sekitar satu mil laut atau sekitar 1,8 kilometer dari satu sama lain.
Penjaga pantai Swedia menyatakan bahwa pihaknya sebenarnya telah mengetahui kebocoran baru itu sejak Selasa (29/9) waktu setempat, namun tidak bisa menjelaskan mengapa itu tidak dilaporkan sebelumnya.
Otoritas Swedia sebelumnya melaporkan satu kebocoran pada jaringan pipa gas Nord Stream 1 yang terletak di sebelah timur laut Bornholm.
Sementara otoritas Denmark mengonfirmasi satu kebocoran pada pipa gas Nord Stream 2 yang terletak di sebelah tenggara wilayahnya dan satu kebocoran lainnya pada pipa gas Nord Stream 1 di sebelah timur laut.
Simak video 'Bantahan Lengkap Rusia Usai Dituduh Sabotase Pipa Gas Nord Stream':
Kebocoran besar itu menyebabkan semburan gas bawah laut, dengan banyak gelembung terlihat di permukaan laut hingga mencapai lebar beberapa ratus meter. Situasi itu mempersulit upaya untuk segera memeriksa struktur pipa bawah laut itu.
Kapal Penjaga Pantai Swedia terus berpatroli di area tersebut. "Kru melaporkan bahwa semburan gas yang terlihat di permukaan cukup konstan," sebut Penjaga Pantai Swedia dalam laporannya.
Dugaan sabotase mencuat setelah kebocoran-kebocoran itu terdeteksi. Saling tuding pun terjadi, dengan Rusia membantah telah mendalangi ledakan yang memicu kebocoran itu. Amerika Serikat (AS) yang dituding Moskow sebagai dalang utama, juga membantah tuduhan itu dengan menyebutnya 'konyol'.
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) akan menggelar rapat khusus untuk membahas kebocoran pipa gas itu pada Jumat (30/9) besok.
Jaringan pipa Nord Stream yang menghubungkan Rusia dan Jerman itu berada di pusat ketegangan geopolitik yang mencuat beberapa bulan terakhir, saat Rusia memutuskan pasokan gas ke negara-negara Eropa sebagai balasan atas sanksi-sanksi Barat terkait invasi Moskow ke Ukraina.
Dibangun secara paralel dengan pipa Nord Stream 1, pipa Nord Stream 2 dimaksudkan untuk menggandakan kapasitas impor gas Rusia ke Jerman. Namun Berlin memblokir Nord Stream 2 yang baru selesai dibangun, hanya beberapa hari sebelum Rusia menginvasi Ukraina.