Rusia Tuduh AS Dalangi Kebocoran Pipa Gas Nord Stream

Rusia Tuduh AS Dalangi Kebocoran Pipa Gas Nord Stream

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 29 Sep 2022 10:14 WIB
Pipa gas Nord Stream 1 dan 2 yang berada di perairan Denmark mengalami kebocoran. Jaringan pipa Nord Stream yang bocor ini menghubungkan Rusia dan negara-negara di Eropa
Penampakan kebocoran pipa gas Nord Stream di Laut Baltik (dok. Danish Defence Command via AP)
Moskow -

Di tengah berbagai spekulasi soal kebocoran pipa gas Nord Stream di Laut Baltik, Rusia menuduh Amerika Serikat (AS) sebagai dalang utama. Moskow menuntut Presiden AS Joe Biden segera menjawab pertanyaan apakah AS yang sebenarnya ada di balik kebocoran pipa gas, yang penyebabnya masih misterius itu.

"Pada 7 Februari 2022, Joe Biden mengatakan bahwa Nord Stream akan tamat jika Rusia menginvasi Ukraina," ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, dalam pernyataan via media sosial, seperti dilansir AFP, Kamis (29/9/2022).

Zakharova menyertakan sebuah video yang menunjukkan Biden mengatakan 'kami akan mengakhiri' Nord Stream 2 jika tank-tank Rusia melintasi perbatasan Ukraina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Biden wajib menjawab pertanyaan apakah AS telah melakukan ancamannya," imbuhnya.

"Pernyataan dengan niat yang didukung oleh sebuah janji. Kita harus bertanggung jawab atas kata-kata kita... Eropa harus tahu kebenarannya," tegas Zakharova.

ADVERTISEMENT

Tiga kebocoran gas yang tidak bisa dijelaskan, yang didahului oleh dua ledakan, terjadi pada jaringan pipa Nord Stream 1 dan 2 yang ada di perairan Laut Baltik pada Senin (26/9) waktu setempat.

Jaringan pipa itu berada di pusat ketegangan geopolitik yang mencuat beberapa bulan terakhir, saat Rusia memutuskan pasokan gas ke negara-negara Eropa sebagai balasan atas sanksi-sanksi Barat terkait invasi Moskow ke Ukraina.

Simak Video 'Bantahan Lengkap Rusia Usai Dituduh Sabotase Pipa Gas Nord Stream':

[Gambas:Video 20detik]



Dibangun secara paralel dengan pipa Nord Stream 1, pipa Nord Stream 2 dimaksudkan untuk menggandakan kapasitas impor gas Rusia ke Jerman. Namun Berlin memblokir Nord Stream 2 yang baru selesai dibangun, hanya beberapa hari sebelum Rusia menginvasi Ukraina.

Ukraina sebelumnya menyebut kebocoran pipa gas itu sebagai 'serangan teroris' oleh Rusia. Namun juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, membantah tuduhan itu dengan menyebutnya 'bodoh dan absurd'.

Dalam pernyataannya, Peskov juga menyinggung soal 'profit besar' bagi para pemasok LNG dari AS yang telah 'meningkatkan pasokan mereka beberapa kali'.

"Mereka sangat tertarik untuk mendapatkan profit super di masa depan," sebutnya.

Salah satu kebocoran pipa gas Nord Stream 1 teridentifikasi di perairan zona ekonomi Denmark, sedangkan kebocoran lainnya ada di wilayah Swedia.

Kedutaan Besar Rusia di Denmark dalam pernyataannya pada Rabu (28/9) waktu setempat. menyebut kebocoran itu sebagai tindakan 'sabotase terhadap keamanan energi Rusia dan Eropa'.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads