5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 27 Agu 2022 19:27 WIB
Ilustrasi -- Kerusakan di Ukraina akibat invasi militer Rusia (dok. REUTERS/VYACHESLAV MADIYEVSKYY)
Jakarta -

Dmitry Medvedev, sekutu top Presiden Rusia Vladimir Putin, menegaskan Moskow tidak akan menghentikan operasi militernya di Ukraina. Taliban meminta bantuan internasional setelah korban tewas akibat banjir yang menerjang Afghanistan pada bulan ini bertambah melebihi 180 orang.

Medvedev yang mantan Presiden Rusia dan sekarang menjabat Wakil Ketua Dewan Keamanan ini menyatakan Moskow akan melanjutkan operasi militer sampai tujuannya tercapai. Putin sebelumnya menyatakan ingin 'mendenazifikasi' Ukraina, namun Kiev dan Barat menyebutnya sebagai dalih tidak berdasar untuk perang penaklukan.

Sementara banjir telah memicu kerusakan secara luas di wilayah tengah dan timur Afghanistan dalam beberapa pekan terakhir. Taliban yang berkuasa di negara itu menyatakan pihaknya tidak bisa mengatasi banjir sendiri, sehingga meminta dunia, organisasi internasional dan negara-negara Islam untuk membantu.

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Sabtu (27/8/2022):

- Sekutu Putin: Rusia Tak Bisa Setop Perang, Meski Ukraina Lepas Ambisi NATO

Sekutu top Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan Moskow tidak akan menghentikan operasi militernya di Ukraina, meskipun Kiev secara resmi meninggalkan ambisinya untuk bergabung aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Seperti dilansir Reuters, Sabtu (27/8/2022), penegasan itu disampaikan oleh mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev yang sekarang menjabat Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia. Medvedev merupakan sekutu dekat Putin.

Ditegaskan juga oleh Medvedev dalam wawancara dengan televisi Prancis, LCI, pada Jumat (26/8) bahwa Rusia siap menggelar pembicaraan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, namun dengan syarat-syarat tertentu.

- Banjir Afghanistan Tewaskan 180 Orang, Taliban Minta Bantuan Internasional

Taliban yang kini berkuasa di Afghanistan menyatakan korban tewas akibat banjir yang menerjang pada bulan ini bertambah melebihi 180 orang. Taliban pun meminta bantuan pada komunitas internasional.

Seperti dilansir Reuters, Sabtu (27/8/2022), banjir telah memicu kerusakan secara luas di wilayah tengah dan timur Afghanistan dalam beberapa pekan terakhir. Banjir ini memicu kerusakan terhadap ribuan rumah warga dan memperburuk krisis ekonomi maupun kemanusiaan yang terjadi di negara itu.

"Emirat Islam Afghanistan tidak bisa mengatasi banjir sendiri, kami meminta dunia, organisasi internasional dan negara-negara Islam untuk membantu kami," ucap juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, dalam konferensi pers.




(nvc/nvc)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork