Zelensky Ingin Rusia Ganti Rugi Kehancuran, 2.439 Tentara Ukraina Menyerah

International Updates

Zelensky Ingin Rusia Ganti Rugi Kehancuran, 2.439 Tentara Ukraina Menyerah

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 21 Mei 2022 18:53 WIB
In this handout photo taken from video provided by the Ukrainian Presidential Press Office, Ukrainian President Volodymyr Zelenskyy addresses the nation in Kyiv, Ukraine, Thursday, Feb. 24, 2022. Zelenskyy declared martial law, saying Russia has targeted Ukraines military infrastructure. He urged Ukrainians to stay home and not to panic. (Ukrainian Presidential Press Office via AP)
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (dok. Ukrainian Presidential Press Office via AP)
Jakarta -

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menginginkan agar Rusia membayar ganti rugi atas kerusakan dan kehancuran yang disebabkan invasi militernya. Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim nyaris 2.500 tentara Ukraina, yang bersembunyi di dalam pabrik baja di kota Mariupol, telah menyerahkan diri.

Zelensky dalam pernyataannya menegaskan bahwa Rusia harus membayar untuk setiap rumah, sekolah, rumah sakit dan tempat bisnis yang telah dihancurkan pasukannya dalam invasi yang dilancarkan sejak 24 Februari lalu.

Sementara militer Rusia pada Jumat (20/5) waktu setempat menyatakan bahwa pabrik baja Azovstal yang menjadi benteng perlawanan terakhir Ukraina di Mariupol 'telah dibebaskan' setelah tentara terakhir Ukraina yang bersembunyi di dalam telah menyerahkan diri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Sabtu (21/5/2022):

- Zelensky Ingin Rusia Bayar Ganti Rugi Atas Kehancuran di Ukraina!

ADVERTISEMENT

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bertekad menuntut Rusia agar bertanggung jawab secara finansial atas kerusakan dan kehancuran yang dipicu pasukan militernya di wilayah Ukraina selama beberapa bulan terakhir.

Zelensky, pada Jumat (20/5) waktu setempat, mengusulkan kesepakatan resmi dengan sekutu-sekutu Ukraina untuk mengamankan kompensasi Rusia atas kerusakan yang disebabkan pasukan Moskow selama perang berlangsung.

Seperti dilansir Reuters dan Associated Press, Sabtu (21/5/2022), Zelensky dalam pernyataan via video pada Jumat (20/5) waktu setempat menilai kesepakatan semacam itu akan menjadi peringatan bagi negara-negara yang merencanakan aksi agresif bahwa mereka harus membayar atas tindakan mereka.

- 2.439 Tentara Ukraina Menyerah, Rusia Klaim Pertempuran di Mariupol Berakhir

Rusia mengklaim pertempuran di Mariupol telah berakhir setelah melaporkan nyaris 2.500 tentara Ukraina, yang bersembunyi di dalam pabrik baja di kota itu, menyerahkan diri kepada mereka.

Otoritas Rusia juga telah menyatakan kemenangan dalam operasi berbulan-bulan untuk merebut Mariupol yang merupakan kota pelabuhan strategis di Ukraina.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (21/5/2022), militer Rusia pada Jumat (20/5) waktu setempat menyatakan bahwa pabrik baja Azovstal yang menjadi benteng perlawanan terakhir Ukraina di Mariupol 'telah dibebaskan' setelah tentara terakhir Ukraina yang bersembunyi di dalam telah menyerahkan diri.

Simak Video: Detik-detik Rudal Rusia Hantam Gedung Budaya di Kharkiv, 7 Tewas

[Gambas:Video 20detik]



- Ribuan Warga Beijing Dipaksa Jalani Karantina Meski Negatif COVID-19

Ribuan warga Beijing di China dipindahkan secara paksa ke hotel-hotel karantina meskipun hasil tes mereka menunjukkan negatif virus Corona (COVID-19). Langkah ekstrem ini dilakukan otoritas Beijing setelah mendeteksi lebih dari 20 penularan baru Corona dalam beberapa hari terakhir.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (21/5/2022), ibu kota Beijing berjuang melawan wabah Corona terburuk sejak pandemi mencuat dua tahun lalu. Varian Omicron yang sangat mudah menular tercatat telah menginfeksi lebih dari 1.300 orang sejak akhir April, yang membuat restoran, sekolah dan tujuan wisata setempat ditutup.

Strategi yang dipegang teguh China untuk mencapai nol kasus Corona diketahui mencakup penutupan perbatasan secara ketat, karantina panjang, tes Corona massal dan lockdown terarah.

- Rusia Klaim Hancurkan Pasokan Besar Senjata Barat untuk Ukraina

Rusia mengklaim pasukan militernya telah menghancurkan pengiriman pasokan besar persenjataan dari negara-negara Barat di wilayah Ukraina bagian barat laut. Pasokan persenjataan Barat itu disebut berhasil dihancurkan dengan rudal jarak jauh.

"Rudal Kalibr jarak jauh yang berbasis di lautan dengan presisi tinggi telah menghancurkan sejumlah besar persenjataan dan peralatan militer di dekat stasiun kereta api Malin di wilayah Zhytomyr, yang dikirimkan dari Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Eropa," klaim Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataannya seperti dilansir AFP, Sabtu (21/5/2022).

Disebutkan juga oleh Kementerian Pertahanan Rusia bahwa persenjataan itu ditujukan untuk pasukan militer Ukraina di wilayah Donbas, yang sebagian wilayahnya dikuasai separatis pro-Moskow sejak tahun 2014.

- Zelensky Peringatkan Rusia: Perang Hanya Akan Berakhir Lewat Diplomasi!

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melontarkan peringatan terbaru untuk Rusia yang terus menginvasi negaranya. Ditegaskan Zelensky bahwa perang yang kini berlangsung di Ukraina hanya bisa diselesaikan melalui 'diplomasi'.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (21/5/2022), peringatan dari Zelensky itu dilontarkan dalam wawancara dengan televisi lokal Ukraina di tengah kebuntuan dalam perundingan damai antara Kiev dan Moskow.

"Akhir dari ini akan melalui diplomasi," cetus Zelensky.

"(Perang) Akan berdarah-darah, akan ada pertempuran, tapi hanya akan berakhir secara definitif melalui diplomasi," tegasnya.

Halaman 2 dari 2
(nvc/nvc)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads