Wanita, akan-anak dan warga lanjut usia (lansia) di kota Mariupol Ukraina berharap segera dievakuasi. Disebut ada sebanyak 6.000 wanita, anak dan lansia yang terjebak di kota yang telah dikepung pasukan Rusia.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (20/4/2022), Wali Kota Mariupol Vadym Boichenko, yang telah meninggalkan kota pelabuhan itu. Dia menuturkan 90 bus menunggu untuk bergerak menuju Mariupol. Dia memperingatkan kesepakatan itu hanyalah pengaturan awal dan sekitar 100.000 warga sipil masih berada di dalam kota itu.
Jika kesepakatannya bisa ditegakkan dan diterapkan, maka ini akan menjadi kesepakatan pertama yang tercapai dalam menciptakan koridor aman untuk warga sipil agar bisa meninggalkan kota Mariupol. Mereka akan mengungsi ke kota-kota Ukraina lainnya.
Kesepakatan sebelumnya runtuh dengan cepat dan banyak warga yang terjebak di dalam kota Mariupol selama berminggu-minggu tanpa pasokan listrik, air mengalir dan pasokan kebutuhan pokok lainnya.
"Kami berencana untuk mengirimkan bus-bus ke Mariupol, tapi untuk saat ini itu hanyalah kesepakatan awal," sebut Boichenko dalam pernyataan yang disiarkan televisi nasional Ukraina.
Puluhan Ribu Orang Tewas
Vadym Boichenko melaporkan puluhan ribu orang tewas di kota Mariupol. Sebagian besar kota itu telah hancur akibat invasi Rusia sejak 24 Februari lalu. Jumlah korban tewas itu tidak bisa diverifikasi secara independen oleh Reuters.
Rusia selalu membantah pasukannya sengaja mentargetkan warga sipil di Ukraina. Namun, belum ada pernyataan langsung dari Moskow soal koridor kemanusiaan bisa ditetapkan agar warga sipil bisa kelaur dari Mariupol.
Wakil Perdana Menteri (PM) Ukraina Iryna Vereshchuk dalam pernyataan via Facebook, menambahkan bahwa orang-orang yang ingin meninggalkan Mariupol bisa berkumpul di kota itu pukul 14.00 waktu setempat. "Mengingat situasi keamanan yang sangat sulit, perubahan dapat terjadi aksi koridor," imbuhnya.
Dalam ultimatum terbaru pada Selasa (19/4) waktu setempat, Rusia menyerukan agar pasukan Ukraina yang masih bertahan di Mariupol untuk segera meletakkan senjata mereka dan menyerahkan diri.
Simak video 'Pasukan Ukraina di Mariupol Abaikan Ultimatum Rusia':
Suasana mencekam di Mariupol
(aik/dwia)