Puluhan drone dan rudal Rusia menghujani wilayah Ukraina pada Sabtu (16/8) dini hari waktu setempat, atau beberapa jam setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Vladimir Putin melakukan pertemuan puncak di Alaska.
Pertemuan kedua pemimpin yang sangat dinantikan itu berakhir tanpa terobosan, dengan tidak adanya kesepakatan apa pun mengenai Ukraina yang menjadi topik pembahasan utama.
Beberapa jam usai pertemuan itu diakhiri pada Jumat (15/8) waktu Alaska, seperti dilansir AFP, Sabtu (16/8/2025), Angkatan Udara Ukraina melaporkan bahwa Rusia telah "menyerang dengan rudal balistik Iskander-M dan 85 drone tipe Shahed".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disebutkan juga bahwa Moskow juga menyerang "area-area garis depan" di empat wilayah Ukraina.
Dalam laporan hariannya, Angkatan Udara Ukraina menyebut serangan-serangan itu terjadi "pada 16 Agustus dini hari" dan dimulai pada 15 Agustus malam hari -- ketika Trump dan Putin menggelar negosiasi mereka.
Kyiv mengatakan bahwa pertahanan udaranya berhasil menembak jatuh 61 drone Rusia di antaranya.
Pertemuan puncak antara Trump dan Putin berakhir tanpa pengumuman gencatan senjata, meskipun Barat telah mendesak Kremlin selama berbulan-bulan untuk berkomitmen dalam menghentikan pertempuran.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky belum memberikan reaksi publik atas pertemuan Trump dan Putin tersebut.
Sebelumnya, dalam wawancara dengan Fox News setelah pertemuan dengan Putin, Trump mengatakan bahwa tanggung jawab kini berada di tangan Zelensky untuk memanfaatkan pertemuan puncak di Alaska dalam melanjutkan upaya dan mengamankan kesepakatan untuk mengakhiri perang.
"Sekarang, semuanya bergantung pada Presiden Zelensky untuk mewujudkannya," kata Trump. "Dan saya juga ingin mengatakan negara-negara Eropa, mereka harus ikut terlibat sedikit, tetapi itu terserah pada Presiden Zelensky," ucapnya.
Lihat Video 'Dihadapan Trump, Putin Akui Ingin Akhiri Perang dengan Ukraina':