Dikepung Rusia, Warga Mariupol Mulai Saling Serang Demi Makanan

Tim Detikcom - detikNews
Jumat, 11 Mar 2022 14:34 WIB
jasad korban dikubur secara massal di Mariupol yang digempur Rusia (Foto: AP/Evgeniy Maloletka)
Jakarta -

Penduduk Mariupol menjadi sangat putus asa di tengah pengepungan pasukan Rusia atas kota pelabuhan di Ukraina selatan itu. Saking putus asanya, beberapa orang saling menyerang untuk berebut makanan.

Hal itu disampaikan Komite Palang Merah Internasional (ICRC) seperti diberitakan kantor berita AFP, Jumat (11/3/2022).

"Orang-orang mulai saling menyerang untuk mendapatkan makanan. Orang-orang mulai merusak mobil orang lain untuk mengambil bensinnya," kata perwakilan ICRC yang berbasis di Mariupol, Sasha Volkov dalam rekaman audio.

"Banyak yang tidak memiliki air sama sekali untuk diminum. Semua toko dan apotek dijarah empat hingga lima hari yang lalu," tuturnya.

"Beberapa orang masih memiliki makanan tetapi saya tidak yakin berapa lama itu akan bertahan. Banyak orang melaporkan tidak memiliki makanan untuk anak-anak," imbuh Volkov.

Badan-badan kemanusiaan mengatakan kota Mariupol menghadapi situasi seperti "kiamat", tanpa air, listrik atau pemanas selama lebih dari seminggu seiring pasukan Rusia terus membombardir kota itu.

Upaya evakuasi warga sipil telah gagal, dengan Ukraina dan Rusia saling menuduh pelanggaran gencatan senjata.

Volkov mengatakan pasar-pasar gelap telah muncul di mana penduduk Mariupol bisa mendapatkan sayuran tetapi tanpa daging, sementara pasokan medis saat ini langka.

Pesan audio Volkov juga menggambarkan adegan di mana warga sipil berjuang untuk tetap hangat dan aman dari serangan Rusia di tempat-tempat penampungan sesak.

Lihat Video: Militer Rusia Klaim Hancurkan Nyaris 900 Unit Tank Ukraina






(ita/ita)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork