Seorang jenderal militer Amerika Serikat (AS) menuduh China memanfaatkan krisis Ukraina yang memicu ketegangan antara negara-negara Barat dengan Rusia. China juga dituduh melakukan sesuatu yang 'provokatif' di Asia, sementara negara-negara Barat fokus meredakan ketegangan dengan Rusia.
Pengerahan lebih dari 100.000 tentara Rusia ke dekat perbatasan Ukraina telah memicu kekhawatiran di AS dan negara-negara Barat lainnya soal invasi yang membayangi.
Seperti dilansir dari AFP, Kamis (17/2/2022), Jenderal Kenneth Wilsbach yang menjabat sebagai Kepala Pasukan Angkatan Udara AS di Pasifik, menekankan China bersekutu dengan Rusia, dalam krisis tersebut. Sikap China itu memicu pertanyaan soal niatnya sendiri di kawasan Asia.
"Dari sudut pandang apakah China akan melihat apa yang terjadi di Eropa dan berupaya melakukan sesuatu di sini di Indo-Pasifik -- tentu saja, itu menjadi perhatian," ucap Jenderal Wilsbach menggunakan sebutan alternatif untuk kawasan Asia-Pasifik.
"Saya memiliki kekhawatiran bahwa mereka ingin mengambil keuntungan," cetusnya saat berbicara kepada wartawan di sela-sela Singapore Airshow.
"Tidak akan mengherankan jika mereka mencoba sesuatu yang provokatif dan melihat bagaimana reaksi masyarakat internasional," imbuh Jenderal Wilsbach.
Jenderal Wilsbach mengatakan ketika China menyatakan dukungan untuk Rusia dalam krisis Ukraina, dirinya menggelar pembicaraan dengan stafnya dan entitas lainnya di kawasan soal dampaknya.
(nvc/haf)