Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden China Xi Jinping dan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un sedang berkonspirasi melawan AS. Kremlin langsung memberikan respons dengan membantah tuduhan Trump itu.
Tuduhan itu, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Kamis (4/9/2025), disampaikan Trump saat ketiga pemimpin itu bertemu di China dalam rangka menghadiri parade militer besar-besaran memperingati 80 tahun kemenangan Beijing atas Jepang dalam Perang Dunia II.
Sekitar 26 kepala negara, termasuk Putin dan Kim Jong Un, diundang untuk menyaksikan langsung parade militer tersebut. China tidak menyampaikan undangan serupa kepada Trump, terutama setelah ketegangan antara Beijing dan Washington meningkat beberapa waktu terakhir terkait tarif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tolong (Presiden Xi) sampaikan salam hangat saya kepada Vladimir Putin, dan Kim Jong Un, saat kalian berkonspirasi melawan Amerika Serikat," tulis Trump dalam pernyataannya via media sosial Truth Social pada Rabu (3/9).
Trump, dalam pernyataannya, menekankan peran AS dalam mendukung China selama Perang Dunia II melawan invasi Jepang. Dia menyesalkan Xi tidak menyebut besarnya dukungan dan peran AS dalam membantu China meraih kemenangan.
"Pernyataan besar yang harus dijawab adalah apakah Presiden Xi dari China akan menyebutkan besarnya dukungan dan 'darah' yang diberikan Amerika Serikat kepada China untuk membantu negara itu mengamankan KEBEBASAN dari penjajah asing yang sangat tidak bersahabat," sebut Trump.
"Banyak warga Amerika gugur dalam perjuangan China meraih Kemenangan dan Kejayaan. Saya berharap mereka dihormati dan dikenang atas keberanian dan pengorbanan mereka!" ucapnya.
"Semoga Presiden Xi dan rakyat China yang luar biasa merayakan hari kemenangan yang agung dan abadi," harap Trump dalam pernyataannya.
Kremlin Bantah Tuduhan Trump Soal Konspirasi Melawan AS
Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia merespons tuduhan Trump dengan bantahan. Ditegaskan oleh Kremlin bahwa Putin tidak berkonspirasi dengan Xi dan Kim Jong Un untuk melawan AS.
Kremlin bahkan mengisyaratkan bahwa Trump mungkin hanya bermaksud menyindir.
Korut telah berulang kali mendukung Rusia dalam perang melawan Ukraina dengan mengirikan pasukan dan peralatan militer. Sedangkan China memasok peralatan militer dan membeli produk-produk Rusia saat negara itu terisolasi akibat invasinya ke Kyiv.
Saat ditanya soal tuduhan Trump soal konspirasi melawan AS, penasihat kebijakan luar negeri Kremlin, Yuri Ushakov, mengatakan bahwa Trump mungkin sedang menyindir dengan kritikan terhadap Rusia, China dan Korut.
"Saya ingin mengatakan bahwa tidak ada yang berkonspirasi, tidak ada yang merencanakan apa pun, tidak ada konspirasi," tegas Ushakov dalam pernyataannya.
"Tidak seorang pun memiliki pemikiran seperti itu -- tidak satu pun dari ketiga pemimpin ini yang memiliki pemikiran seperti itu," sebutnya.
"Saya bisa mengatakan bahwa semua orang memahami peran yang dimainkan oleh Amerika Serikat, pemerintahan Presiden Trump saat ini, dan Presiden Trump secara pribadi dalam situasi internasional saat ini," kata Ushakov.
Tonton juga video "Kremlin: Perundingan Damai di Ukraina Rumit, Mustahil Ada Keajaiban" di sini: