Jumlah kematian di Amerika Serikat akibat pandemi COVID-19 telah melampaui 900.000 pada hari Jumat (5/2/2022) waktu setempat, di tengah penyebaran Omicron, varian virus Corona yang sangat menular.
Menurut data terbaru dari Universitas Johns Hopkins, jumlah kematian terkait virus Corona di AS telah mencapai 904.228 kematian.
Dilansir dari kantor berita AFP, Sabtu (5/2/2022), jumlah korban meninggal mencapai 800.000 orang pada pertengahan Desember 2021 lalu, hanya satu setengah bulan yang lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini artinya, data terbaru menunjukkan peningkatan lebih dari 100.000 kematian COVID-19 sejak 12 Desember tahun lalu, bertepatan dengan lonjakan kasus infeksi dan rawat inap yang dipicu oleh varian virus Omicron yang sangat menular.
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Sabtu (5/2/2022):
- Singapura Komentari Tewasnya Pemimpin ISIS yang Meledakkan Diri
Pemimpin kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurayshi tewas dalam operasi Amerika Serikat di Suriah awal pekan ini. Pemerintah Singapura menyebut kejadian itu sebagai "perkembangan signifikan untuk perang global yang sedang berlangsung melawan terorisme".
Demikian pernyataan yang disampaikan Kementerian Luar Negeri Singapura (MFA) hari ini seperti diberitakan media Singapura, Channel News Asia, Sabtu (5/2/2022).
Pernyataan MFA tersebut disampaikan setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengumumkan pada hari Kamis (3/2) bahwa pemimpin ISIS tersebut tewas setelah meledakkan bom ketika pasukan khusus AS menyerbu tempat persembunyiannya di Suriah, dalam serangan helikopter malam hari yang "sangat menantang".
- Presiden Peru Pecat Perdana Menteri Gegara Tuduhan KDRT
Presiden Peru Pedro Castillo memecat Perdana Menterinya di tengah kemarahan publik atas terkuaknya tuduhan lama bahwa dia melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) pada tahun 2016.
Dilansir dari kantor berita AFP, Sabtu (5/2/2022), pemecatan itu dilakukan pada Jumat (4/2) waktu setempat, hanya tiga hari setelah Castillo melantik Hector Valer Pinto sebagai perdana menteri (PM) Peru.
"Saya telah memutuskan untuk menyusun ulang kabinet," kata sang Presiden, yang berarti PM Hector Valer Pinto keluar dari kabinet.
Castillo yang berhaluan kiri mengumumkan perubahan itu dalam sebuah pidato televisi singkat di mana dia tidak menyebut nama Valer Pinto.
- Warga Desa Myanmar Tuding Pasukan Junta Bakar Ratusan Rumah
Penduduk desa Myanmar dan para pejuang antikudeta menuduh pasukan junta militer membakar ratusan rumah di wilayah barat laut negara itu. Insiden ini dilaporkan terjadi seiring junta militer Myanmar berusaha untuk menghancurkan perlawanan terhadap kekuasaannya.
Aksi protes massal terhadap kudeta militer tahun lalu telah dibalas dengan tindakan keras militer yang brutal, dan kekerasan telah berkobar di seluruh Myanmar ketika warga sipil membentuk "pasukan pertahanan rakyat" (PDF) untuk menentang junta.
Dilansir dari kantor berita AFP, Sabtu (5/2/2022), seorang wanita dari desa Bin di wilayah Sagaing, lokasi bentrokan baru-baru ini, mengatakan pasukan junta telah tiba beberapa hari lalu.
"Mereka menembakkan artileri dan menembakkan senjata sebelum masuk," katanya pada hari Jumat (4/2), menambahkan bahwa suara-senjata tersebut itu telah membuat penduduk desa melarikan diri.
- Wakil PM Australia Minta Maaf Usai Sebut PM Morrison Munafik-Pembohong
Wakil Perdana Menteri (PM) Australia Barnaby Joyce meminta maaf kepada Perdana Menteri (PM) Scott Morrison karena menyebutnya "seorang munafik dan pembohong". Joyce mengatakan bahwa Morrison telah menolak tawarannya untuk mengundurkan diri.
Dilansir dari kantor berita Reuters dan Channel News Asia, Sabtu (5/2/2022), PM Morrison mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia menerima permintaan maaf Joyce.
Dalam pesan teks yang bocor ke media, Joyce yang mengepalai mitra junior dalam pemerintahan koalisi Morrison, mengatakan tahun lalu bahwa dia tidak pernah mempercayai Morrison.
- Kematian COVID-19 di AS Tembus 900.000, Sebagian karena Omicron
Jumlah kematian di Amerika Serikat akibat pandemi COVID-19 telah melampaui 900.000 pada hari Jumat (5/2/2022) waktu setempat, di tengah penyebaran Omicron, varian virus Corona yang sangat menular.
Menurut data terbaru dari Universitas Johns Hopkins, jumlah kematian terkait virus Corona di AS telah mencapai 904.228 kematian.
Dilansir dari kantor berita AFP, Sabtu (5/2/2022), jumlah korban meninggal mencapai 800.000 orang pada pertengahan Desember 2021 lalu, hanya satu setengah bulan yang lalu.
Ini artinya, data terbaru menunjukkan peningkatan lebih dari 100.000 kematian COVID-19 sejak 12 Desember tahun lalu, bertepatan dengan lonjakan kasus infeksi dan rawat inap yang dipicu oleh varian virus Omicron yang sangat menular.