Wakil Perdana Menteri (PM) Australia Barnaby Joyce meminta maaf kepada Perdana Menteri (PM) Scott Morrison karena menyebutnya "seorang munafik dan pembohong". Joyce mengatakan bahwa Morrison telah menolak tawarannya untuk mengundurkan diri.
Dilansir dari kantor berita Reuters dan Channel News Asia, Sabtu (5/2/2022), PM Morrison mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia menerima permintaan maaf Joyce.
Dalam pesan teks yang bocor ke media, Joyce yang mengepalai mitra junior dalam pemerintahan koalisi Morrison, mengatakan tahun lalu bahwa dia tidak pernah mempercayai Morrison.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia adalah seorang munafik dan pembohong dari pengamatan saya dan itu sudah berlangsung lama," tulis Joyce kepada mantan staf Partai Liberal yang telah menuduh penyerangan seksual oleh sesama staf.
Pernyataan Joyce semakin mengguncang posisi politik Morrison, yang harus mengadakan pemilihan federal pada bulan Mei mendatang.
"Saya ingin meminta maaf kepada perdana menteri ... Saya seharusnya tidak pernah menulis pesan seperti yang saya lakukan," kata Joyce dalam konferensi pers pada Sabtu (5/2).
Joyce menjadi wakil perdana menteri pada tahun 2021 sebagai pemimpin Partai Nasional, bukan sebagai orang yang ditunjuk Morrison. Partai Joyce, yang memiliki kekuatan untuk mencopotnya sebagai pemimpinnya, tidak segera menjawab permintaan untuk komentar.
Menanggapi hal ini, Morrison menjawab, "Hubungan berubah seiring waktu. Politisi juga manusia. Kita semua memiliki kelemahan dan tidak ada dari kita yang sempurna."
Pesan teks Joyce, pertama kali dilaporkan pada Jumat (4/2) malam oleh Nine Newspapers, dikirim melalui pihak ketiga kepada mantan staf Partai Liberal, Brittany Higgins yang mengaku mengalami pelecehan seksual di Gedung Parlemen pada Maret 2019.
Simak juga 'Peringatan PM Australia Soal Rencana Konser Tur Kanye West':