Korea Utara (Korut) mengisyaratkan akan memulai kembali uji coba nuklir dan rudal balistik antarbenua yang ditangguhkan sementara. Otoritas Arab Saudi memperingatkan bahwa tindakan menyebarkan rumor online dianggap tindak kriminal, dengan ancaman hukuman penjara dan denda besar.
Isyarat Korut muncul saat para pejabat tinggi Korut mengungkapkan bahwa rezim komunis pimpinan Kim Jong-Un ini tengah bersiap menghadapi 'konfrontasi jangka panjang' dengan Amerika Serikat (AS).
Sementara jaksa penuntut umum Saudi memperingatkan publik bahwa tindakan menyebarkan hoax atau rumor online yang berdampak pada ketertiban umum merupakan tindak kriminal serius.
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Kamis (20/1/2022):
- Korea Utara Isyaratkan Mulai Kembali Uji Coba Nuklir
Korea Utara (Korut) mengisyaratkan hendak memulai kembali uji coba nuklir dan rudal balistik jarak jauh buatannya. Isyarat ini muncul saat para pejabat tinggi Korut mengungkapkan rezim komunis pimpinan Kim Jong-Un ini tengah bersiap menghadapi 'konfrontasi jangka panjang' dengan Amerika Serikat (AS).
Seperti dilansir AFP, Kamis (20/1/2022), kantor berita resmi Korut, Korean Central News Agency (KCNA) melaporkan bahwa rapat politburo Komisi Pusat Partai Buruh Korut 'memberikan instruksi kepada sektor terkait untuk segera memeriksa isu-isu untuk memulai kembali' semua aktivitas yang ditangguhkan sementara.
Instruksi itu kemungkinan merujuk pada program nuklir dan rudal balistik antarbenua (ICBM) Korut.
- Biden Peringatkan Ada Bencana Bagi Rusia Jika Menginvasi Ukraina
Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, kembali memperingatkan Rusia bahwa negara itu akan merasakan konsekuensi besar jika nekat melakukan invasi besar-besaran ke wilayah Ukraina. Biden menyatakan bahwa serangan sekecil apapun akan menuai respons dari negara-negara Barat.
Seperti dilansir AFP, Kamis (20/1/2022), peringatan terbaru untuk Rusia itu disampaikan Biden dalam konferensi pers menandai setahun pemerintahannya.
Diakui Biden bahwa dirinya meyakini Presiden Rusia, Vladimir Putin, tidak menginginkan perang. Namun dia menyebut Putin telah menciptakan situasi ketegangan yang sulit untuk diredakan, dan bisa dengan mudah menjadi 'tidak terkendali' di kawasan tersebut.
(nvc/nvc)