Korea Utara (Korut) melakukan uji coba rudal jelajah di lepas pantai barat Semenanjung Korea, sebelum Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendarat di Korea Selatan (Korsel). Pyongyang menyebut uji coba rudal itu menjadi pesan untuk "musuh-musuhnya".
Kantor berita Korut, Korean Central News Agency (KCNA), seperti dilansir AFP dan Reuters, Rabu (29/10/2025), baru merilis pengumuman pada Rabu (29/10) waktu setempat, meskipun uji coba rudal digelar pada Selasa (28/10) waktu setempat.
Menurut laporan KCNA, sejumlah rudal laut-ke-permukaan diluncurkan secara vertikal pada Selasa (28/10) waktu setempat dari Laut Kuning. KCNA mengklaim rudal tersebut mampu mengudara selama 7.800 detik, atau lebih dari dua jam, di sepanjang rute yang telah ditentukan untuk mencapai target.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wakil Ketua Komisi Militer Pusat Korut, Pak Jong Chon, yang mengawasi uji coba rudal tersebut mengatakan bahwa "keberhasilan penting" sedang dicapai dalam pengembangan "kekuatan nuklir" Korut sebagai pencegah perang.
Pak, seperti dikutip KCNA, menyebut uji coba rudal itu bertujuan untuk menilai "keandalan berbagai sarana ofensif strategis dan menunjukkan kemampuan mereka kepada musuh-musuh".
"Menjadi misi dan tugas kita yang bertanggung jawab untuk terus memperkuat postur tempur nuklir," sebut Pak dalam pernyataannya.
Yang paling menonjol dalam uji coba tersebut adalah absennya pemimpin Korut Kim Jong Un, yang biasanya mengawasi peluncuran rudal-rudal penting.
Kepala Staf Gabungan Korsel mengatakan pihaknya mendeteksi rudal jelajah di perairan seberat barat Korut pada Selasa (28/10) sore, sekitar pukul 15.00 waktu setempat. Saat ini, militer Seoul sedang menganalisis detail uji coba rudal Pyongyang tersebut.
Trump tiba di kota Gyeongju pada Rabu (29/10) waktu setempat untuk bergabung dengan para kepala negara dan pemimpin bisnis dalam forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) untuk berbagai pertemuan. Trump juga akan melakukan pembicaraan dengan Presiden China Xi Jinping pada akhir pekan nanti.
Trump sebelumnya menyatakan keinginan bertemu Kim Jong Un di sela-sela kunjungan ke Korsel. Namun otoritas Korsel baru-baru ini menyebut potensi pertemuan keduanya tidak akan berlangsung dalam waktu dekat.








































.webp)













 
  
  
  
  
  
  
 