International Updates

Omicron Tiba di China, PM Inggris Bikin Marah Parlemen Soal Aturan Corona

Rita Uli Hutapea - detikNews
Selasa, 14 Des 2021 16:29 WIB
Foto: Getty Images/iStockphoto/MCCAIG
Jakarta -

China telah melaporkan kasus pertama varian baru virus Corona, Omicron yang menyebar cepat.

Seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (14/12/2021), menurut surat kabar Tianjin Daily, pihak berwenang di kota utara Tianjin mengkonfirmasi kasus tersebut pada seorang individu yang memasuki negara itu dari lokasi luar negeri yang dirahasiakan.

Disebutkan bahwa pasien tanpa gejala tersebut dites COVID-19 dan hasilnya positif pada hari Kamis (9/12) sebelum tes lebih lanjut "mengkonfirmasi deteksi varian Omicron". Ditambahkan bahwa pasien tersebut dirawat dalam isolasi di rumah sakit.

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Selasa (14/12/2021):

- PM Inggris Bikin Marah Anggota Parlemen Soal Aturan Baru Corona

Perdana Menteri (PM) Inggris, Boris Johnson, menghadapi reaksi keras dari anggota parlemen dari partainya sendiri terkait pembatasan baru virus Corona (COVID-19). PM Johnson tengah berjuang menghadapi penurunan dukungan dan masa depannya dipertanyakan.

Seperti dilansir AFP, Selasa (14/12/2021), anggota parlemen dari Partai Konservatif yang menaungi PM Johnson mengkritik aturan baru soal pemakaian masker, tes Corona, isolasi mandiri dan bukti vaksinasi, yang disebut berpotensi merusak kebebasan publik.

Steve Baker, yang merupakan anggota Tory parlemen Inggris dari Kelompok Pemulihan COVID, menuduh PM Johnson memicu 'distopia yang menyedihkan' dengan memperkenalkan pembatasan 'tidak proporsional' yang didasarkan pada bukti yang tidak lengkap.

- Tak Mau Divaksin Corona, 27 Tentara AS Dipecat!

Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) memberhentikan 27 personelnya karena menolak untuk divaksinasi virus Corona (COVID-19). Puluhan personel Angkatan Udara AS itu diyakini menjadi kelompok tentara aktif pertama di AS yang dipecat karena menolak vaksin.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (14/12/2021), Pentagon atau Departemen Pertahanan AS mewajibkan vaksinasi Corona untuk seluruh personel militer AS sejak Agustus lalu. Sebagian besar tentara aktif di AS disebut telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Corona.

Juru bicara Angkatan Udara AS, Ann Stefanek, menyatakan bahwa para tentara itu telah diberi kesempatan untuk menjelaskan mengapa mereka menolak divaksin Corona. Namun diketahui tidak satupun dari tentara itu yang mendapatkan pengecualian untuk tidak divaksin.

Pengecualian semacam itu biasanya diberikan untuk alasan kesehatan atau keagamaan.

- Tentara AS Tak Akan Dihukum Atas Serangan Drone Tewaskan Warga Afghanistan

Departemen Pertahanan Amerika Serikat atau Pentagon menyatakan bahwa tidak ada pasukan atau pejabat AS yang akan menghadapi tindakan disipliner atas serangan pesawat tak berawak (drone) di Kabul pada Agustus lalu, yang menewaskan 10 warga sipil Afghanistan, termasuk tujuh anak-anak.

Seperti diberitakan kantor berita AFP, Selasa (14/12/2021), juru bicara Pentagon, John Kirby mengatakan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin telah menerima tinjauan tingkat tinggi dari serangan tersebut yang tidak membuat rekomendasi pertanggungjawaban.




(ita/ita)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork