Jumlah kematian harian di AS belum pernah di bawah angka seribu sejak 29 November 2020, yang saat itu mencatat 822 orang meninggal dalam sehari.
Angka ini menunjukkan bahwa perlambatan epidemi terus berlanjut di Amerika Serikat, di mana tingkat infeksi dan kematian telah turun ke tingkat yang sama seperti sebelum Halloween, Thanksgiving, dan liburan akhir tahun lainnya. Sebelumnya, hari-hari libur tersebut menyebabkan lonjakan penyebaran virus Corona di negara itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Fakta soal Kebohongan Pelajar yang Picu Pemenggalan Guru Prancis
Kebohongan seorang siswi berusia 13 tahun di Prancis secara tidak langsung memicu tragedi pemenggalan seorang guru sejarah yang menunjukkan karikatur Nabi Muhammad di kelasnya, tahun lalu. Siswi yang tidak hadir karena sedang diskorsing ini mengarang cerita karena tidak ingin membuat ayahnya marah.
Seperti dilansir media Inggris, The Guardian, Selasa (9/3/2021), siswi yang tidak disebut namanya ini mengakui kepada hakim anti-teroris yang menyelidiki kasus ini bahwa dirinya telah berbohong. Siswi ini mengakui dirinya tidak ingin sang ayah tahu jika dia diskorsing karena berulang kali membolos.
Jadi, dia mengarang cerita -- setelah mendengar cerita teman-temannya -- dengan menyatakan guru sejarahnya, Samuel Paty (47), telah menginstruksikan siswa-siswa Muslim untuk meninggalkan ruang kelas agar dia bisa menunjukkan 'foto Nabi telanjang' kepada siswa lainnya.
- Panduan Baru CDC: Sudah Divaksin Boleh Kumpul Tanpa Masker, Asalkan...
Orang-orang yang telah menerima vaksinasi lengkap Corona (COVID-19) dapat berkumpul di dalam ruangan tanpa masker dengan orang lain yang juga telah divaksinasi. Keterangan itu disampaikan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) dalam panduan baru yang diumumkan pada Senin (8/3) waktu setempat.
Seperti dilansir AFP, Selasa (9/3/2021), Direktur CDC, Rochelle Walensky, mengatakan mereka yang telah divaksinasi lengkap juga dapat mengunjungi orang-orang yang belum divaksinasi di dalam ruangan tanpa masker, atau tanpa menjaga jarak, selama orang-orang yang belum divaksinasi tidak berisiko tinggi terkena COVID-19.
Lebih lanjut, mereka yang sudah divaksinasi lengkap dan kemudian bersentuhan dengan penderita COVID-19 juga tidak perlu menjalani tes atau karantina, kecuali mereka menunjukkan gejala, atau mereka tinggal di lingkungan tempat orang-orang berkumpul, seperti panti jompo atau lembaga pemasyarakatan.
(ita/ita)