Pada 2018, mantan Presiden AS Donald Trump menarik AS dari kesepakatan nuklir Iran dan menerapkan kembali sanksi-sanksi ekonomi yang melumpuhkan terhadap Teheran. Tahun berikutnya, Teheran mengumumkan akan mulai melanggar batasan kesepakatan pada aktivitas nuklir.
Pengganti Trump, Biden, berusaha untuk menghidupkan kembali perjanjian nuklir tersebut, tetapi kedua belah pihak tampaknya memiliki kebuntuan mengenai siapa yang harus bertindak lebih dulu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika mereka ingin Iran kembali pada komitmennya ... Amerika Serikat harus sepenuhnya mencabut sanksi, dalam praktiknya dan bukan di atas kertas," kata pemimpin tertinggi Iran Ali Khamenei, Minggu (7/2).
Ketika Biden ditanyai hari itu juga apakah dia akan menghentikan sanksi untuk meyakinkan Iran agar kembali ke kesepakatan nuklir, Biden menjawab dengan tegas, "Tidak."
Kemudian pada hari Rabu (10/2), Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan bahwa "Pemerintah saya akan segera dipaksa untuk mengambil tindakan perbaikan lebih lanjut sebagai tanggapan atas kegagalan Amerika dan Eropa untuk memenuhi komitmen mereka di bawah kesepakatan nuklir,".
(izt/izt)