Ancaman itu berasal dari serangan jangka panjang yang diyakini dilakukan dengan menyuntikkan malware ke dalam jaringan komputer menggunakan software jaringan manajemen perusahaan yang dibuat perusahaan IT asal Texas, SolarWinds, dengan ciri khas serangan aktor negara (nation-state).
Para peretas dilaporkan memasang malware pada software yang digunakan Departemen Keuangan AS dan Departemen Perdagangan AS, yang membuat mereka mampu memata-matai 'lalu lintas' email internal. Departemen Energi, yang mengelola persenjataan nuklir AS, juga mengonfirmasi terkena serangan malware namun telah memutuskan koneksi antara sistem yang terdampak dengan jaringannya.
Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur AS (CISA) menyebut lembaga pemerintah, entitas infrastruktur penting dan organisasi sektor swasta telah menjadi target apa yang disebut sebagai 'aktor ancaman terus-menerus dan semakin meningkat'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
CISA tidak menyebut pelaku di balik serangan malware itu, namun perusahaan keamanan swasta mengarahkan telunjuk ke para peretas terkait pemerintah Rusia.
Pompeo juga mengindikasikan keterlibatan Rusia dalam pernyataan pada Senin (14/12) lalu, saat dia menyebut pemerintahan Rusia telah berulang kali berusaha menyusup ke dalam jaringan pemerintah AS. Otoritas Rusia telah menyangkal terlibat dalam serangan siber itu.
(nvc/idh)