Ayatollah Khamenei soal Pernyataan Presiden Prancis Macron: Tindakan Bodoh

Ayatollah Khamenei soal Pernyataan Presiden Prancis Macron: Tindakan Bodoh

Rolando Fransiscus Sihombing - detikNews
Kamis, 29 Okt 2020 02:00 WIB
In this photo released by an official website of the office of the Iranian supreme leader, Supreme Leader Ayatollah Ali Khamenei delivers his sermon in the Friday prayers at Imam Khomeini Grand Mosque in Tehran, Iran, Friday, Jan. 17, 2020. Irans supreme leader said President Donald Trump is a
Foto: Ayatollah Ali Khamenei (AP)
Teheran -

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei angkat bicara soal pernyataan dukungan Presiden Prancis Emmanuel Macron terhadap kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad SAW. Khamenei menyebut pernyataan Macron sebagai tindakan bodoh dan penghinaan.

"Tanyakan presiden Anda mengapa dia mendukung penghinaan terhadap utusan Tuhan atas nama kebebasan berekspresi. Apakah kebebasan berekspresi berarti menghina, terutama orang suci?" kata Khamenei, mengacu pada Presiden Prancis Emmanuel Macron, dalam pesan di situs resminya, seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (28/10/2020).

"Bukankah tindakan bodoh ini merupakan penghinaan terhadap alasan orang-orang yang memilihnya?" dia menambahkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Macron sangat membela nilai-nilai sekuler dan hak untuk mengejek agama lain setelah pembunuhan seorang guru sekolah Prancis yang telah menunjukkan kartun Nabi Muhammad di kelasnya.

Komentar Macron memicu protes dan seruan untuk memboikot barang-barang Prancis di beberapa negara mayoritas Muslim.

ADVERTISEMENT

"Pertanyaan berikutnya untuk ditanyakan adalah, 'mengapa menimbulkan keraguan tentang holocaust merupakan kejahatan?'" kata Khamenei.

"Mengapa siapa pun yang menulis tentang keraguan seperti itu harus dipenjara, sementara menghina Nabi, diizinkan?" ujarnya.

Pernyataan Khamenei merujuk suara kritik yang diarahkan pada Macron oleh pejabat tinggi Iran, termasuk Presiden Hassan Rouhani, yang memperingatkan bahwa menghina Nabi dapat mendorong 'kekerasan dan pertumpahan darah'.

Seorang diplomat senior Prancis di Iran dipanggil untuk memprotes perilaku pemerintah Prancis yang dinilai tidak dapat diterima.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads