Pemerintah Turki mengutuk berita utama di surat kabar Yunani yang menghina Presiden Recep Tayyip Erdogan. Turki mendesak Athena untuk mengambil tindakan.
Kementerian Luar Negeri Turki telah memanggil Duta Besar Yunani untuk membahas berita utama di surat kabar Dimokratia, yang juga tersedia di situsnya tersebut.
Judul "Siktir Git Mr. Erdogan", yang berarti "pergi" dalam bahasa Turki, muncul di sebelah foto Erdogan di surat kabar Yunani, yang juga menambahkan terjemahan bahasa Inggris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Sabtu (19/9/2020):
- WHO Sebut Angka Kematian Akibat Corona di Dunia Sangat Tinggi
Korban jiwa akibat virus Corona terus berjatuhan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan menyebut jumlah kematian mingguan global akibat COVID-19 yang mencapai sekitar 50.000 nyawa sangatlah tinggi.
Hal itu disampaikan WHO pada Jumat (18/9) waktu setempat seiring mendekatinya angka satu juta kematian.
WHO mengatakan bahwa meskipun tingkat kematian dan infeksi global dari virus Corona tidak berubah secara eksponensial, angka di seluruh dunia tersebut menutupi lonjakan di tingkat regional dan lokal yang lebih rendah.
Penyakit pernapasan ini telah menewaskan hampir 947.000 orang sejak wabah muncul di China Desember 2019 lalu, menurut penghitungan dari sumber resmi yang dikumpulkan oleh AFP, sementara lebih dari 30,2 juta kasus infeksi telah tercatat.
- Pistolnya Tertinggal di Pesawat, Pengawal Menlu Inggris Dicopot
Seorang pengawal Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris Dominic Raab telah "dicopot dari tugas operasional" setelah meninggalkan senjata apinya di dalam pesawat saat pulang dari Amerika Serikat.
Menurut surat kabar The Sun seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (19/9/2020), pistol semi-otomatis yang terisi peluru ditemukan di kursi oleh petugas pembersih setelah pesawat mendarat di Bandara Heathrow, London pada Jumat (18/9) pagi waktu setempat.
Raab berada di Washington, AS minggu ini untuk melakukan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dan Ketua Dewan Perwakilan Demokrat Nancy Pelosi.
Simak video 'Ikut Campur Laut Mediterania, Erdogan Kecam Presiden Prancis':
Seorang juru bicara Kepolisian Metropolitan London mengatakan: "Kami mengetahui insiden dalam penerbangan ke Inggris pada hari Jumat, 18 September, dan kami menangani masalah ini dengan sangat serius.
- Presiden Peru Selamat dari Pemakzulan
Presiden Peru Martin Vizcarra selamat dari pemungutan suara impeachment (pemakzulan) di Kongres karena lawan-lawannya gagal memenangkan suara yang diperlukan untuk menggulingkannya dari kekuasaan.
Kongres Peru pekan lalu telah memilih untuk membuka proses pemakzulan terhadap presiden berusia 57 tahun itu karena "ketidakmampuan moral" atas tuduhan dia menghasut para pembantunya untuk berbohong kepada penyelidik anti korupsi.
Setelah debat selama 10 jam dalam voting yang digelar pada Jumat (18/9) waktu setempat, hanya 32 legislator yang memberikan suara untuk pemecatannya, sementara 78 memilih menentang dan 15 abstain.
Pihak oposisi membutuhkan 87 suara dari 130 suara untuk memecat pemimpin populer tersebut.
Baca juga: Presiden Peru Selamat dari Pemakzulan |
- Turki Kutuk Berita Utama di Surat Kabar Yunani yang Menghina Erdogan
Pemerintah Turki mengutuk berita utama di surat kabar Yunani yang menghina Presiden Recep Tayyip Erdogan. Turki mendesak Athena untuk mengambil tindakan.
Kementerian Luar Negeri Turki telah memanggil Duta Besar Yunani untuk membahas berita utama di surat kabar Dimokratia, yang juga tersedia di situsnya tersebut.
Judul "Siktir Git Mr. Erdogan", yang berarti "pergi" dalam bahasa Turki, muncul di sebelah foto Erdogan di surat kabar Yunani, yang juga menambahkan terjemahan bahasa Inggris.
- Protes Normalisasi Hubungan dengan Israel, Warga Bahrain Gelar Demo
Puluhan orang menggelar aksi protes di Bahrain terhadap normalisasi hubungan pemerintah negara tersebut dengan Israel. Aksi demo seperti ini jarang terjadi di kerajaan kecil kaya minyak itu.
Dalam rekaman video yang beredar, yang diverifikasi oleh koresponden AFP di wilayah Teluk, menunjukkan demonstran mengibarkan bendera Bahrain dan Palestina di desa berpenduduk Syiah Abu-Saiba, dekat ibu kota Manama pada Jumat (18/9) waktu setempat.
Para demonstran seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (19/9/2020) meneriakkan "Normalisasi adalah pengkhianatan" saat mereka turun ke jalan-jalan.