Turki Kutuk Berita Utama di Surat Kabar Yunani yang Menghina Erdogan

Turki Kutuk Berita Utama di Surat Kabar Yunani yang Menghina Erdogan

Rita Uli Hutapea - detikNews
Sabtu, 19 Sep 2020 16:29 WIB
Presiden Reccep Tayib Erdogan (AFP Photo)
Foto: Presiden Reccep Tayib Erdogan (AFP Photo)
Jakarta -

Pemerintah Turki mengutuk berita utama di surat kabar Yunani yang menghina Presiden Recep Tayyip Erdogan. Turki mendesak Athena untuk mengambil tindakan.

Kementerian Luar Negeri Turki telah memanggil Duta Besar Yunani untuk membahas berita utama di surat kabar Dimokratia, yang juga tersedia di situsnya tersebut.

Judul "Siktir Git Mr. Erdogan", yang berarti "pergi" dalam bahasa Turki, muncul di sebelah foto Erdogan di surat kabar Yunani, yang juga menambahkan terjemahan bahasa Inggris.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Atas nama pemerintah Turki, saya mengutuk dengan tegas publikasi penghinaan yang ditujukan kepada Presiden kami ... di halaman depan sebuah surat kabar ekstrem kanan," tulis Fahrettin Altun, direktur komunikasi kepresidenan Turki dalam sebuah surat kepada juru bicara pemerintah Yunani, Stelios Petsas, seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (19/9/2020).

ADVERTISEMENT

Dia mendesak Yunani untuk meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab atas tindakan "tidak tahu malu" itu.

Kementerian Luar Negeri Yunani mengatakan pada hari Jumat (18/9) waktu setempat, bahwa kebebasan berekspresi dan pers sepenuhnya dilindungi di negara anggota Uni Eropa, tetapi menambahkan: "Penggunaan bahasa ofensif bertentangan dengan budaya politik negara kami dan hanya dapat dikutuk."

Kedua negara NATO itu tengah bersitegang dalam perselisihan sengit tentang eksplorasi energi di perairan yang diperebutkan di Mediterania timur.

Pengerahan kapal penelitian Turki bulan lalu mendorong negara-negara tetangganya melakukan latihan angkatan laut dan udara saingan di perairan strategis antara Siprus dan pulau Kreta, Yunani.

Akhir pekan lalu, Ankara menarik kembali kapal penelitian tersebut untuk pemeliharaan dan pengisian setelah misi satu bulannya.

Erdogan mengatakan pada hari Jumat (18/9) bahwa Turki ingin memberikan kesempatan diplomasi dan tidak mengesampingkan pertemuan dengan Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis melalui konferensi video atau di negara ketiga.

Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang negaranya mendukung Yunani dalam perselisihan tersebut, menyambut baik kesediaan pemimpin Turki itu untuk berdialog. Macron mengatakan para pemimpin Eropa selatan telah menyampaikan pesan serupa kepada Turki selama pertemuan di kota Ajaccio di Korsika pekan lalu.

Para pemimpin Uni Eropa akan membahas kemungkinan sanksi terhadap Turki pada pertemuan mereka pada 24-25 September.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads