Tiap Menit Corona Tewaskan Warga AS, Erdogan Marah Lahirlah UU Kontrol Medsos

International Updates

Tiap Menit Corona Tewaskan Warga AS, Erdogan Marah Lahirlah UU Kontrol Medsos

Rita Uli Hutapea - detikNews
Kamis, 30 Jul 2020 17:27 WIB
Sedikitnya empat truk berisi 60 mayat ditemukan di luar sebuah rumah duka di Brooklyn, New York, AS. Mereka adalah korban wabah COVID-19 yang merajalela.
Foto: AP/Craig Ruttle
Jakarta -

Sedikitnya satu orang meninggal setiap menit akibat virus Corona (COVID-19) di Amerika Serikat (AS) pada Rabu (29/7) waktu setempat. Total kematian akibat Corona di AS kini melampaui 150 ribu orang, yang merupakan jumlah kematian tertinggi di dunia.

Seperti dilansir Reuters, Kamis (30/7/2020), otoritas AS mencatat 1.456 kematian akibat Corona dalam sehari, atau sepanjang Rabu (29/7) waktu setempat. Angka itu tercatat sebagai tambahan kematian tertinggi dalam sehari di AS. Angka tertinggi sebelumnya tercatat pada 27 Mei dengan 1.484 kematian dalam sehari.

Jumlah kematian akibat virus Corona di AS terus meningkat dengan cepat dalam dua bulan terakhir. Bahkan tercatat mengalami penambahan hingga 10 ribu kematian dalam 11 hari terakhir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Kamis (30/7/2020):

ADVERTISEMENT

- Bermula dari Kemarahan Erdogan, Lahirlah UU Kontrol Medsos di Turki

Parlemen Turki pada hari Rabu (29/7) mengesahkan RUU kontroversial yang akan memberikan pemerintah kontrol atas media sosial (medsos). RUU ini muncul setelah kemarahan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saat keluarganya dihina di medsos.

Seperti dilansir dari media euronews, awal bulan ini, Erdogan mengatakan bahwa pemerintahnya bertekad untuk memperkenalkan undang-undang yang akan memaksa perusahaan media sosial untuk membuat kehadiran hukum di Turki.

Persyaratan itu berarti perusahaan media sosial dapat dimintai pertanggungjawaban finansial dan dipaksa untuk mematuhi keputusan pengadilan Turki.

"Sangat penting bahwa saluran-saluran ini dikendalikan," kata Erdogan kepada para anggota partai dalam pidato yang disiarkan televisi dari ibu kota, Ankara.

Penghinaan itu diarahkan di media sosial terhadap putri dan menantu Erdogan - Menteri Keuangan - ketika pasangan itu mengumumkan kelahiran anak keempat mereka di Twitter.

- Di Amerika Serikat, Satu Orang Meninggal Tiap Menit Akibat Corona

Sedikitnya satu orang meninggal setiap menit akibat virus Corona (COVID-19) di Amerika Serikat (AS) pada Rabu (29/7) waktu setempat. Total kematian akibat Corona di AS kini melampaui 150 ribu orang, yang merupakan jumlah kematian tertinggi di dunia.

Seperti dilansir Reuters, Kamis (30/7/2020), otoritas AS mencatat 1.456 kematian akibat Corona dalam sehari, atau sepanjang Rabu (29/7) waktu setempat. Angka itu tercatat sebagai tambahan kematian tertinggi dalam sehari di AS. Angka tertinggi sebelumnya tercatat pada 27 Mei dengan 1.484 kematian dalam sehari.

Jumlah kematian akibat virus Corona di AS terus meningkat dengan cepat dalam dua bulan terakhir. Bahkan tercatat mengalami penambahan hingga 10 ribu kematian dalam 11 hari terakhir.

- Belanda Tak Sarankan Warga Pakai Masker untuk Cegah Corona, Kenapa?

Pemerintah Belanda tidak akan menyarankan warganya untuk memakai masker guna memperlambat penyebaran virus Corona. Pemerintah menegaskan bahwa keefektifan masker belum terbukti.

Seperti dilansir dari Reuters, Kamis (30/7/2020) keputusan itu diumumkan oleh Menteri Perawatan Medis Tamara van Ark pada Rabu (29/7) setelah ditinjau oleh National Institute for Health (RIVM).

Dalam konferensi pers di Den Haag, Van Ark mengatakan pemerintah sebaliknya akan mencari kepatuhan yang lebih baik terhadap aturan sosial jarak setelah lonjakan kasus Corona terjadi di Belanda minggu ini.

"Karena dari perspektif medis tidak ada efektivitas masker yang terbukti, Kabinet telah memutuskan bahwa tidak akan ada kewajiban nasional untuk mengenakan masker non-medis," kata Van Ark.

- Trump Akan Tarik Nyaris 12 Ribu Tentara AS dari Jerman, Ada Apa?

Amerika Serikat (AS) akan menarik nyaris 12 ribu tentaranya dari Jerman. Departemen Pertahanan AS atau Pentagon menyebut penarikan ini sebagai reposisi 'strategis', namun Presiden Donald Trump menyebutnya sebagai hukuman bagi Jerman untuk pembelanjaan pertahanan yang sedikit.

Seperti dilansir AFP, Kamis (30/7/2020), Menteri Pertahanan AS, Mark Esper, menyatakan bahwa Pentagon akan menarik pulang sekitar 6.400 tentara di Jerman dan memindahkan nyaris 5.600 tentara lainnya ke negara-negara NATO lainnya, termasuk Italia dan Belgia.

Beberapa tentara AS lainnya juga bisa direlokasi ke Polandia dan negara-negara Baltik, jika AS mencapai kesepakatan dengan negara-negara tersebut. Dengan demikian, total sekitar 11.900 tentara AS akan ditarik dari Jerman.

- Pesanan Jet Tempur dari Prancis Tiba, India Kirim Peringatan Ini ke China

Lima jet tempur Rafale yang dibeli dari Prancis seharga miliaran dolar Amerika telah tiba di India, pekan ini. Menteri Pertahanan India, Rajnath Singh, memanfaatkan kedatangan jet-jet tempur ini untuk memberikan peringatan kepada China terkait ketegangan wilayah.

Seperti dilansir AFP, Kamis (30/7/2020), lima jet tempur Rafale itu merupakan kelompok pertama yang tiba di India. Kedatangan lima jet tempur ini mendapatkan penghormatan dengan meriam air saat mendarat di Pangkalan Udara Ambala, Haryana.

India diketahui membeli total 36 jet tempur Rafale dari Prancis dalam kesepakatan senilai US$ 9,4 miliar. Semuanya dijadwalkan akan diantarkan ke India hingga akhir tahun 2021 mendatang.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads