Demonstran juga memblokir ruas jalanan menuju Umm Qasr, yang merupakan pelabuhan komoditas utama Irak, sehingga aktivitas perdagangan terhenti.
Sejak mulai digelar pada 1 Oktober lalu, sedikitnya 342 demonstran tewas dan ribuan orang lainnya luka-luka dalam unjuk rasa antipemerintah di Irak. Demonstran turun ke jalanan untuk memprotes korupsi pemerintah yang meluas, kurangnya lapangan kerja dan layanan publik yang buruk, termasuk pemotongan suplai listrik. Sejauh ini demonstran menolak proposal pemerintah untuk reformasi ekonomi dan konstitusional.
Demonstran malah menyerukan agar para pemimpin politik Irak mundur, termasuk Perdana Menteri Adel Abdul-Mahdi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini