13 Demonstran Antipemerintah Tewas di Irak dalam 24 Jam

13 Demonstran Antipemerintah Tewas di Irak dalam 24 Jam

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 25 Nov 2019 12:31 WIB
Demonstran antipemerintah berupaya merobohkan tembok beton yang dipasang pasukan keamanan Irak (AP Photo/Khalid Mohammed)
Baghdad - Sedikitnya 13 demonstran tewas hanya dalam waktu 24 jam saat bentrokan kembali pecah unjuk rasa anti-pemerintah berlanjut di Irak. Otoritas Irak menyebutnya sebagai salah satu hari 'terburuk' dalam bentrokan yang terjadi di Irak.

Seperti dilansir Associated Press, Senin (25/11/2019), bentrokan kembali terjadi antara demonstran antipemerintah dengan pasukan keamanan Irak dalam unjuk rasa pada Minggu (24/11) waktu setempat. Para demonstran yang marah atas korupsi pemerintah dan buruknya layanan publik, melakukan pembakaran ban dan memblokir ruas jalanan utama di ibu kota Baghdad.

Dituturkan sejumlah pejabat keamanan dan rumah sakit yang enggan disebut namanya, tujuh demonstran tewas dalam bentrokan di Provinsi Basra, dekat pelabuhan Umm Qasr. Dalam bentrokan itu, pasukan keamanan Irak menggunakan peluru tajam dan gas air mata untuk membubarkan demonstran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Empat demonstran lainnya tewas dalam bentrokan di Provinsi Nassiriya. Satu demonstran tewas di Najaf dan satu lainnya tewas di Provinsi Diwanieh.

Salah satu pejabat keamanan di Provinsi Basra menyebut Minggu (24/11) waktu setempat sebagai 'salah satu hari terburuk' sejak dimulainya gerakan unjuk rasa pada Oktober lalu. Sedikitnya 150 demonstran mengalami luka-luka dalam unjuk rasa di wilayah Irak bagian selatan.

Dalam unjuk rasa di Basra, yang menghasilkan 85 persen minyak mentah Irak, para demonstran membakar ban di pusat kota untuk memblokir ruas jalanan utama. Aksi serupa juga terjadi di Nassiriya, saat para demonstran memblokir jalan raya dan jembatan utama dengan membakar ban di tengah jalanan.

Demonstran Irak membawa peti mati salah satu korban tewas saat bentrokanDemonstran Irak membawa peti mati salah satu korban tewas saat bentrokan Foto: AP Photo/Ali Abdul Hassan


Demonstran juga memblokir ruas jalanan menuju Umm Qasr, yang merupakan pelabuhan komoditas utama Irak, sehingga aktivitas perdagangan terhenti.

Sejak mulai digelar pada 1 Oktober lalu, sedikitnya 342 demonstran tewas dan ribuan orang lainnya luka-luka dalam unjuk rasa antipemerintah di Irak. Demonstran turun ke jalanan untuk memprotes korupsi pemerintah yang meluas, kurangnya lapangan kerja dan layanan publik yang buruk, termasuk pemotongan suplai listrik. Sejauh ini demonstran menolak proposal pemerintah untuk reformasi ekonomi dan konstitusional.

Demonstran malah menyerukan agar para pemimpin politik Irak mundur, termasuk Perdana Menteri Adel Abdul-Mahdi.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads