Ini Penyebab Banjir Berhari-hari di Semarang

Kadek Melda Luxiana - detikNews
Jumat, 31 Okt 2025 06:18 WIB
Foto: Banjir di depan RSI Sultan Agung, Jalan Kaligawe Pantura Semarang-Demak, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Kamis (30/10/2025) (Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng)
Jakarta -

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkap penyebab banjir berhari-hari di Semarang, Jawa Tengah. BNPB menyebut ada masalah pada pompanisasi hingga mengakibatkan banjir belum surut.

"Memang betul ada masalah pompanisasi daerah di mana beberapa pompa rusak tidak segera diperbaiki dan yang tidak rusak, operasional tidak berjalan lancar, sehingga pertama BNPB ambil alih dengan bentuk Satgas pompanisasi gabungan BNPB, BPBD, personel TNI mengoperasikan semua pompa yang baik dan mendatangkan bantuan pompa dari daerah lain, satu dua hari ke depan kita lihat hasilnya," kata Kepala BNPB Letjen Suharyanto saat dihubungi, Jumat (31/10/2025).

Suharyanto menuturkan untuk mengurangi air yang turun karena hujan, pihaknya melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC). Operasi sudah dilaksanakan sejak sepekan lalu.

"Dari atas, sumber air hujan kami kurangi dengan menggelar OMC sejak tanggal 23 Oktober 2025, bahkan per hari ini untuk memperbesar hasil kami tambah armada 1 pesawat lagi," ujarnya.

Selain itu, Suharyanto menyampaikan banjir juga diakibatkan tanggul jebol. Untuk sementara, BNPB menutup tanggul tersebut dengan karung berisi pasir dan tanah dan menargetkan banjir surut total dalam 2 hingga 3 hari ke depan.

Ada berapa titik tanggul yang jebol, BNPB membiayai proses penutupan tanggul jebol tersebut secara cepat menggunakan karung pasir/tanah sebelum nanti diambil alih BBWS yang lebih permanen. Target 2-3 hari ke depan semua sudah surut," imbuhnya.

BNPB pun membentuk Satgas pompanisasi yang terdiri dari gabungan sejumlah unsur dan dipimpin Deputi 3 Mayjen Budi Irawan.

Banjir Belum Surut

Banjir di Jalan Kaligawe Pantura Semarang-Demak tak kunjung surut. Hal itu membuat warga terdampak banjir kesulitan membeli gas LPG hingga air minum.

Pantauan detikJateng di Jalan Kaligawe Raya, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, tampak seorang warga mengantar galon menggunakan motor di tengah genangan air. Ia mengantar galon untuk sebuah angkringan yang tetap buka meski terendam banjir.

"Banjir gini, jadinya air susah, gas susah, ini dapat galon saja diantarnya dari RSUP Dr Kariadi," kata pemilik angkringan, Ayu (33), dilansir detikJateng, Kamis (30/10).

Berdasarkan pantauan di Jalan Kaligawe depan RSI Sultan Agung, pukul 12.00 WIB, tampak banyak truk yang terparkir di badan jalan. Salah satunya ada yang tengah diderek karena tak bisa jalan.

"Mesinnya kemasukan air, mogok, ditunggu dulu," kata salah satu sopir yang truknya mogok, Anton (32), di lokasi.

Salah satu sopir asal Pati, Eko (35), mengungkap hal serupa. Meski truknya tak mogok, ia melihat banyak truk mogok di Jalan Pantura Semarang-Demak, selama melaju dari Probolinggo, Jawa Timur.

"Saya belum pernah mogok, tapi truk banyak yang mogok karena mesin terendam banjir, filter angin terendam, kebanyakan sih filter angin terendam," kata Eko.

Lihat juga Video Banjir di Pantura Semarang-Demak yang Makin Parah




(dek/whn)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork