Banjir Pantura Semarang Belum Surut, Warga Sulit Cari LPG dan Air Minum

Banjir Pantura Semarang Belum Surut, Warga Sulit Cari LPG dan Air Minum

Arina Zulfa Ul Haq - detikNews
Kamis, 30 Okt 2025 14:21 WIB
Banjir di depan RSI Sultan Agung, Jalan Kaligawe Pantura Semarang-Demak, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Kamis (30/10/2025).
Banjir di depan RSI Sultan Agung, Jalan Kaligawe Pantura Semarang-Demak, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Kamis (30/10/2025). (Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng)
Jakarta -

Banjir di Jalan Kaligawe Pantura Semarang-Demak tak kunjung surut. Hal itu membuat warga terdampak banjir kesulitan membeli gas LPG hingga air minum.

Pantauan detikJateng di Jalan Kaligawe Raya, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, tampak seorang warga mengantar galon menggunakan motor di tengah genangan air. Ia mengantar galon untuk sebuah angkringan yang tetap buka meski terendam banjir.

"Banjir gini, jadinya air susah, gas susah, ini dapat galon saja diantarnya dari RSUP Dr Kariadi," kata pemilik angkringan, Ayu (33), dilansir detikJateng, Kamis (30/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengaku kesulitan karena pendapatan di angkringannya menurun selama banjir. Namun ia terpaksa tetap membuka angkringan dan toko kelontong demi mencari nafkah. "Pendapatannya menurun, tapi harganya semua naik, kemarin gas melon harganya Rp 30 ribu, dinego sampai Rp 25 ribu," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Kata dia, mencari air bersih pun sulit karena tak banyak yang mau mengirimkan air galon di tengah banjir. Ia beruntung bisa mendapat air galon karena kakaknya menjual air isi ulang.

Hal serupa dirasakan warga Tanggungrejo, Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, Ratno (40). Ia mengatakan harus berkeliling mencari gas melon.

"Sulit mencari gas, di pangkalan juga nggak ada, apalagi di pengecer, harganya sampai Rp 25 ribu, tadinya Rp 18 ribu aja," ungkapnya.

Baca berita selengkapnya di sini.

Lihat juga Video Jalan Pantura Semarang-Demak Banjir, Motor Tak Bisa Lewat

(rdp/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads